Teks Pidato Hari Santri Nasional, Jumat 22 Oktober 2021: Terbaru dan Singkat, Tema 'Menjaga Kesatuan NKRI'

- 2 Oktober 2021, 11:40 WIB
Ilustrasi santri
Ilustrasi santri /Pixabay/mufidpwt

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut kumpulan teks pidato peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2021.

Teks pidato ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk dibacakan pada acara Hari Santri Nasional. Silahkan catat dari sekarang agar Anda tidak lupa dan bisa dipelajari jauh-jau hari.

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Peringatan hari santri nasional merupakan peringatan resmi dari pemerintah sehingga peringatan ini bersifat nasional berlaku untuk semua wilayah di Indonesia.

Mengapa diperingati Hari Santri Nasional?

Baca Juga: 5 Motif Batik Indonesia yang Memiliki Filosofi Mendalam dan Mendunia, Ada Mega Mendung dan Parang Kusumo

Salah satu tujuan besarnya adalah agar masyarakat lebih dekat dengan santri dan pesantren, serta lebih mengatahui keberadaan dan pentingnya memasukkan anak ke dalam pesantren.

Peringatan hari santri merupakan apresiasi terhadap para santri dan pondok pesantren yang sangat berandil besar dalam menjaga kesatuan NKRI.

Maka dari itu, Pondok pesantren di seluruh Indonesia diharapkan dapat memperingati atau sekedar mengadakan program peringatan hari santri nasional.

Biasanya, untuk memperingati hari santri seseorang akan ada salah satu santri yang ditunjuk untuk membuat pidato. Berikut contoh pidato Hari Santri Nasional yang sederhana dan mudah Anda ingat hingga acara tersebut tiba.

Dilansir Seputarlampung.com dari nu.or.id, berikut teks pidato Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Baca Juga: Info Loker di Lampung Jadi Lebih Terintegrasi, Pemprov Siapkan Aplikasi Sigajah untuk Pencaker dan Perusahaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين اللهم صل وسلم على سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين أما بعد

Hari ini tahun………Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Santri.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri tanggal 22 Oktober 2015 yang bertepatan dengan tanggal 9 Muharram 1437 Hijriyah merupakan bukti pengakuan negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan. Pengakuan terhadap kiprah ulama dan santri tidak lepas dari Resolusi Jihad yang dikumandangkan Hadlaratus Syeikh KH. Hasyim Asy’ari, Rais Akbar Nahdlatul Ulama, pada 22 Oktober 1945.

Di hadapan konsul-konsul Nahdlatul Ulama seluruh Jawa-Madura, bertempat di Kantor Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama di Jl. Boeboetan VI/2 Soerabaja, Fatwa Resolusi Jihad NU digaungkan dengan pidato Hadlaratus Syeikh yang menggetarkan:

“..Berperang menolak dan melawan pendjadjah itoe fardloe ‘ain (jang haroes dikerdjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempoean, anak-anak, bersendjata ataoe tidak) bagi jang berada dalam djarak lingkaran 94 km dari tempat masoek dan kedoedoekan moesoeh. Bagi orang-orang jang berada diloear djarak lingkaran tadi, kewadjiban itoe djadi fardloe kifayah (jang tjoekoep kalaoe dikerdjakan sebagian sadja…).”

Baca Juga: 45 Link Twibbon Hari Batik Nasional 2021 Beserta Ucapan Selamat untuk di Instagram, WA, Facebook, dan Twitter

Tanpa Resolusi Jihad NU dan pidato Hadlaratus Syeikh yang menggetarkan ini, tidak akan pernah ada peristiwa 10 November di Surabaya yang kelak diperingati sebagai Hari Pahlawan. Kiprah santri teruji dalam mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila yang bersendikan Bhinneka Tunggal Ika. Santri berdiri di garda depan membentengi NKRI dari berbagai ancaman.

Pada 1936, sebelum Indonesia merdeka, kaum santri menyatakan Nusantara sebagai Dârus Salâm. Pernyataan ini adalah legitimasi fikih berdirinya NKRI berdasarkan Pancasila. Tahun 1945, kaum santri setuju menghapuskan tujuh kata dalam Piagam Jakarta demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Tahun 1953, kaum santri memberi gelar Presiden Indonesia, Ir. Soekarno, sebagai Waliyyul Amri ad-Dlarûri bis Syaukah, pemimpin sah yang harus ditaati dan menyebut para pemberontak DI/TII sebagai bughat yang harus diperangi. Tahun 1965, kaum santri berdiri di garda depan menghadapi rongrongan ideologi komunisme.

Tahun 1983/1984, kaum santri memelopori penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa-bernegara dan menyatakan bahwa NKRI sudah final sebagai konsensus nasional (mu’âhadah wathaniyyah).

Selepas Reformasi, kaum santri menjadi bandul kekuataan moderat sehingga perubahan konstitusi tidak melenceng dari khittah 1945 bahwa NKRI adalah negara-bangsa—bukan negara agama,bukan negara suku—yang mengakui seluruh warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama, tanpa diskriminasi berdasarkan suku, ras, agama, dan golongan.

Baca Juga: Kantung Mata Hitam Bikin Nggak Pede? Simak Cara Mengatasinya Menurut dr. Zaidul Akbar

Kenyataan ini perlu diungkapkan untuk menginsyafkan semua pihak, termasuk kaum santri sendiri, tentang saham mereka yang besar dalam berdiri dan tegaknya NKRI. Tanpa kiprah kaum santri, dengan sikap-sikap sosialnya yang moderat (tawassuth), toleran (tasâmuh), proporsional (tawâzun), lurus (i’tidâl), dan wajar (iqtishâd), NKRI belum tentu eksis sampai sekarang. Negeri-negeri Muslim di Timur Tengah dan Afrika sekarang remuk dan porak poranda karena ekstremisme dan ketiadaan komunitas penyangga aliran Islam wasathiyyah.

Momentum Hari Santri hari ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit “nasionalisme bagian dari iman” (حب الوطن من الايمان) perlu terus digelorakan di tengah arus ideologi fundamentalisme agama yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme.

Islam dan ajarannya tidak bisa dilaksanakan tanpa tanah air. Mencintai agama mustahil tanpa berpijak di atas tanah air, karena itu Islam harus bersanding dengan paham kebangsaan. Hari Santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhaan, asketisme, dan spiritualisme yang melekat sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting di tengah merebaknya korupsi dan narkoba yang mengancam masa depan bangsa.

Korupsi dan narkoba adalah turunan dari materialisme dan hedonisme, paham kebendaan yang mengagungkan uang dan kenikmatan semu. Singkatnya, santri harus siap mengemban amanah, yaitu amanah kalimatul haq.

Baca Juga: MAAF, BSU Tahap 4, 5 Tak Jadi Cair ke 750 Ribu Lebih Buruh, Apakah Termasuk Pemilik Rekening BCA dan Swasta?

Berani mengatakan “iya” terhadap kebenaran walaupun semua orang mengatakan “tidak” dan sanggup menyatakan “tidak” pada kebatilan walaupun semua orang mengatakan “iya”. Itulah karakter dasar santri yang bumi, langit dan gunung tidak berani memikulnya, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzaab ayat 72. Hari ini santri jugahidup di tengah dunia digital yang tidak bisa dihindari.

Internet adalah bingkisan kecil dari kemajuan nalar yang menghubungkan manusia sejagat dalam dunia maya. Ia punya aspek manfaat dan mudharat yang sama-sama besar. Internet telah digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan dakwah Islam, tetapi juga digunakan untuk merusak harga diri dan martabat seseorang dengan fitnah dan berita hoaks.

Santri perlu ‘memperalat’ teknologi informasi sebagai media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaannya yang tidak sejalan dengan upaya untuk menjaga agama (حفظ الدين والعقل), jiwa (حفظ النفس), nalar (حفظ العقل), harta (حفظ المال), keluarga (حفظ النسل), dan martabat(حفظ العرض) seseorang.

Kaidah fikih: al-muhâfadhah ala-l qadîmis shâlih wa-l akhdzu bi-l jadîdi-l ashlah senantiasa relevan sebagai bekal kaum santri menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Selamat Hari Santri Nasional 2021.

Santri kuat, NKRI hebat.

Dengan adanya peringatan hari santri nasional 2021, mari kita lebih bersemangat dalam mencari ilmu agama, semoga kita dapat selamat dunia dan akhirat. Dengan mesantren janganlah takut kita tidak dapat makan, kita tidak dapat mempunyai pekerjaan tapi dengan niat yang 'nrimo' kita mencari ilmu agama nanti jalan untuk mendapat dunia juga akan mudah. Insyaallah.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah