Bacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Berikut Sejarah dan Peristiwa Penting yang Menyertainya

- 14 Juli 2021, 08:16 WIB
Naskah Asli Teks Proklamasi
Naskah Asli Teks Proklamasi /ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc

SEPUTAR LAMPUNG - Pada 17 Agustus 2021 nanti, Indonesia akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-76.

Hari kemerdekaan RI merupakan salah satu peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia terutama tentang bagaimana Indonesia memulai hidup barunya usai terbebas dari penjajahan.

Kemerdekaan yang dinikmati bangsa indonesia saat ini tidak diraih dengan mudah. Banyak pahlawan bangsa yang gugur untuk meraihnya.

Proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 menjadi tonggak berdirinya bangsa Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat.

Baca Juga: Aksi Simpatik Polisi di Lamongan, Larang Seorang Kakek Berjualan saat PPKM sembari Bantu Uang dan Sepeda

Rangkaian peristiwa hingga dibacakannya teks proklamasi kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta diawali oleh upaya Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 serta kota Nagasaki.

Tiga hari kemudian, akhirnya Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945

Golongan muda yang mengetahui kabar tersebut dari siaran Radio BBC milik Inggris pun mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memanfaatkan situasi dengan menyatakan proklamasi

Namun beberapa golongan tua menolak hal tersebut. Mereka tetap berpegangan pada tanggal 24 Agustus, tanggal yang ditetapkan oleh Marsekal Terauchi untuk waktu kemerdekaan Indonesia, ketika menerima Soekarno-Hatta-Radjiman di Dalat.

Baca Juga: Apa Itu Anosmia? Berikut Penyebab dan Cara Membantu Memulihkannya

Pada tanggal 15 Agustus 1945. Para pemuda dibawah pimpinan Sukarni, Chairul Saleh, Wikana bersepakat untuk mengamankan dwitunggal bersama Ibu Fatmawati dan Guntur ke Rengasdengklok, dengan harapan agar mereka menuruti keinginan para pemuda.

Namun, sepanjang hari 16 Agustus 1945 itu, tidak tercapai kesepakatan apapun hingga sorenya, Ahmad Soebardjo yang datang dan berusaha membujuk para pemuda untuk melepaskan dwitunggal.

Akhirnya mereka bersedia dengan jaminan oleh Soebardjo bahwa proklamasi akan terjadi esok hari.

Malam harinya, rombongan berangkat ke Jakarta, menuju rumah Laksamana Maeda di Meiji Dori No. 1 untuk membahas masalah tersebut.

Baca Juga: Keistimewaan Sholat Tahajud dari Sisi Medis, Bisa Atasi Diabetes Hingga Infeksi Penapasan

Maeda mempersilakan ketiga tokoh menemui Gunseikan (Kepala Pemerintah Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto di kawasan Gambir untuk membahas upaya tindaklanjut yang akan dilakukan.

Namun, mereka bertiga mendapat jawaban yang mengecewakan karena Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan melarang segala bentuk upaya perubahan situasi yang dilakukan hingga Sekutu datang.

Mengetahui Jepang tidak lagi bisa diharapkan, ketiga tokoh tersebut bersepakat bahwa kemerdekaan harus segera dirancang secepatnya. Anggota PPKI yang menginap di hotel Des Indes segera dikawal oleh Sukarni dan kawan-kawan menuju rumah Maeda.

Baca Juga: Mau Daftar CPNS PPPK 2021 Tapi Nama KTP dan Ijazah Berbeda? Ini Solusi Mudah agar Lolos Seleksi Administrasi

17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, teks proklamasi disusun oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo di ruang makan Maeda. Naskah sebanyak dua alinea yang penuh dengan pemikiran tersebut lalu selesai dibuat 2 jam kemudian. Naskah kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Tanpa waktu lama, Sayuti Melik didampingi BM Diah lalu mengetik teks proklamasi. Setelah itu, naskah diserahkan kembali kepada Soekarno untuk ditandatangani.

17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di halaman rumah Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, teks proklamasi dibacakan dalam suasana khidmat. Rakyat yang hadir tenggelam dalam euforia lahirnya negara yang baru, Negara Indonesia.

Berikut bunyi teks proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno.

Baca Juga: Luar Biasa, Ini Doa yang Diucapkan Rasulullah untuk Para Pejabat yang Menyulitkan Umatnya

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia, dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta. ***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x