Kebijakan yang ditentangnya antara lain aturan yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa memeroleh pendidikan.
Sosok Ki Hajar Dewantara merupakan orang yang sangat kritis.
Melihat kebijakan tersebut, ia akhirnya mengkritik pemerintah kolonial. Hal ini membuatnya diasingkan ke Belanda.
Baca Juga: Apakah Anda Memiliki Headphone Jenis Ini? Jika Iya, Segera Buang! Keselamatan Anda Bisa Terancam!
Ketika diasingkan ke Belanda, Ki Hadjar Dewantara tak tinggal diam. Ia terus berpikir dan berusaha menciptakan suatu sistem untuk pendidikan rakyat Indonesia.
Sepulang Belanda, ia mendirikan lembaga pendidikan bernama Taman Siswa di Indonesia.
Hingga saat ini, Taman Siswa masih tegak berdiri mengaplikasikan pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Filosofi Tut Wuri Handayani yang memiliki arti "di belakang memberi dorongan” juga digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia.