SEPUTARLAMPUNG.COM - Kota yang dijuluki sebagai Kota Tentara ini ternyata merupakan daerah hasil pemekaran ketiga di Jawa Barat.
Di mana kota ini resmi dimekarkan berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2001 per 21 Juni 2021.
Sebelum remsi berdiri menjadi daerah otonom, kota ini sempat berstatus sebagai kota administratif (Kotif)
Kota apakah yang dimaksud?
Kota yang dimaksud tak lain adalah Kota Cimahi.
Kota Cimahi Sempat menjadi Kotif bagian dari Kabupaten Bandung berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif pada 29 Januari 1976.
Itulah mengapa hari jadi Kota Cimahi jatuh pada 29 Januari.
Jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, Kota Cimahi sudah dikenal sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada 1811.
Baca Juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 6 SD Halaman 112 113 Soal Esai Kurikulum Merdeka Belajar
Keberadaan daerah ini mulai diketahui saat Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membuat jalan Anyer-Panarukan.
Saat itu pos penjagaan penherjaan jalan Anyer-Panarukan letaknya berada di Alun-Alun Cimahi sekarang.
Kemudian, Cimahi makin dikenal pada 1874–1893. Saat itu pemerintah Hindia Belanda membuat jalan kereta api Bandung-Cianjur sekaligus Stasiun Cimahi.
Kemudian pada 1886, pemerintah Hindia Belanda membangun pusat pendidikan militer pertama di Cimahi.
Tak hanya pusat pendidikan militer, pemerintah Hindia Belanda juga membangun fasilitas lainnya seperti Rumah Sakit Dustira dan rumah tahanan militer.
Cimahi kemudian ditetapkan sebagai kecamatan pada 1935 berdasarkan lampiran staad.
Setelah Indonesia merdeka, dibentuklah Kawedanaan Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat pada 1962.
Kini, Cimahi terkenal sebagai Kota Tentara, hal itu karena di sini banyak berdiri pusat pendidikan untuk tentara dan asrama militer.
Kota Cimahi terdiri atas 3 kecamatan dan 15 kelurahan.
Sebagai informasi, nama Cimahi sendiri berasal dari bahasa Sunda 'Cai Mahi' yang artinya adalah air yang cukup.***