Tak Seberuntung Namanya, Ini Potret Akhir Hayat Letkol Untung, Komandan G30S PKI si Penerima Bintang Sakti

30 September 2021, 18:15 WIB
Kolase Foto Letkol Untung Syamsuri /Facebook Kupas Tuntas Tabir Kehidupan

SEPUTARLAMPUNG.COM - Hari ini, 56 tahun yang lalu seorang Komandan Cakrabirawa dengan kejam memimpin sebuah pergerakan yang menghilangkan nyawa 7 perwira TNI Angkatan Darat (AD).

Dia adalah Letkol Untung Syamsuri, atau akrab dipanggil Letkol Untung. Dia merupakan Komando Balation I resimen Cakrabirawa. Sebagai informasi, Cakrabirawa adalah pasukan pengawal Presiden RI.

Di bawah komandonya, pasukan Letkol Untung menjemput paksa, menculik, menyiksa, bahkan menembak mati 7 Perwira TNI Angkatan Darat (AD) pada 1 Oktober 1965 dini hari.

Ke-7 Perwira tersebut adalah Ahmad Yani, M.T Haryono, D.I Panjaitan, Seoprapto, S. Parman, Sutoyo, dan Lettu CZI Pierre Andries Tendean.

Letkol Untung lahir di Kebumen, 3 Juli 1926. Dia sebenarnya adalah seorang prajurit TNI yang berprestasi dan pernah membanggakan Indonesia. 

Baca Juga: Jadwal TV – Indosiar, GTV, Trans 7, Jumat 1 Oktober: Ada Trending, Bintang Pantura S6, Blue Crush 2

Sayangnya, peristiwa G30S PKI lantas menghancurkan karir cemerlangnya dan membuat dirinya harus menghadapi eksekusi mati.

Dilansir dari unggahan foto akun Instagram @perfectlifeid pada Minggu, 26 September 2021. Inilah potret terakhir akhir hayat Letkol Untung dan kisahnya yang sempat membanggakan bangsa.

Eksekusi Mati dan Teriakan Terakhir Letkol Untung

Di persidangan Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub), Letkol Untung terbukti bersalah atas tindakannya mengomandoi penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan ke-7 perwira TNI AD. 

Foto akhir hayat Letkol Untung sebelum dieksekusi mati * Instagram Perfectlifeid

Pada akhirnya hasil Mahmilub memvonis bahwa mantan bawahan Soeharto ini dengan hukuman eksekusi mati. Eksekusi mati terhadapnya dilakukan oleh regu tembak polisi militer.

Tidak diketahui tanggal, tahun, dan
tempat pasti Letkol Untung 'diberesi'. Pasalnya, ada dua versi terkait tahun dan tempat eksekusi mati Untung.

Baca Juga: WAJIB TAHU! Ini Tanda dana BSU/BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta Sudah Cair Ke Rekening Baru Pekerja, Cek di Sini

Pertama, dia dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada 1966 tak lama setelah vonis hukuman mati ia terima. Kedua, dia dieksekusi di Lembang, Jawa Barat pada September 1967.

Hingga menjelang eksekusi, Letkol Untung masih percaya jika nyawanya bisa selamat. Hal itu, berdasarkan kedekatannya dengan Soeharto. Dia merasa kedekatan personal mereka mampu membatalkan putusan hukuman mati yang diterimanya.

Tapi, harapan Untung tinggallah harapan. Pasalnya, hingga dia diikat di tiang eksekusi, Soeharto tak kunjung menyelamatkan dirinya.

Untung pun pada akhirnya harus menyerahkan akhir hayatnya pada regu tembak. Sebelum para eksekutor menancapkan timah panas ke tubuhnya, Untung sempat berteriak dengan penuh percaya diri.

"Hidup Bung Karno!," teriaknya lantang dengan mata tertutup kain.

Baca Juga: Benarkah BST Kemensos Rp300 Ribu Tahap 7/2021 Dilanjutkan? Ini Kata Pemerintah Pusat dan Daerah

Sempat Berprestasi dan Dapat Bintang Sakti

Sebenarnya Letkol Untung Syamsuri bukanlah sembarang Perwira. Dia merupakan salah satu Anggota TNI AD yang berprestasi.

Dia merupakan peraih Bintang Sakti dari Presiden Soekarno atas keberaniannya yang luar biasa dalam operasi penyusupan pasukan TNI di Irian Barat.

Namun, pilihannya untuk mengomandoi G30S PKI yang menyebabkan 6 (enam) Jenderal dan 1 perwira gugur meruntuhkan semua prestasi karir kemiliterannya.

Tak hanya dipecat dari TNI AD, Bintang Sakti dan penghargaan negara lainnya yang pernah ia raih pun dicabut.

Membuat dirinya jadi dijuluki pelaku makar, pelaku kudeta, atau pembelot hingga akhir hayatnya.

Baca Juga: Hari Ini, 30 September: Hanya dalam Waktu 36 Jam, 3 Jenderal Ini Gerak Cepat Lumpuhkan Pasukan G30S PKI

Itulah potret dan kisah akhir hayat dari Letkol Untung, si perwira yang tak seberuntung namanya.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Berbagai Sumber Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler