Detik-detik Wafatnya Nabi Muhammad SAW, Ada Nama yang Terus Disebut Rasulullah, Mengharukan!

- 15 November 2020, 07:30 WIB
Kisah mengharukan detik-detik wafatnya Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.
Kisah mengharukan detik-detik wafatnya Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam. //Seputar Lampung

SEPUTAR LAMPUNG - Tak hanya kelahirannya yang penuh dengan kisah dan tanda alam yang luar biasa, tentang kematian Rasulullah juga sarat hikmah bagi umatnya.

Sama halnya dengan manusia lain pada umumnya, Nabi Muhammad SAW merasakan dahsyatnya sakaratul maut.

Sebuah pengingat bagi kita, bahwa Baginda Rasul yang mulia saja merasakan sakit yang luar biasa saat ruh berpisah dengan raga.

Yang luar biasa dari kisah detik-detik kepergian Nabi, beliau masih memikirkan umatnya, dengan terus menyebut "Ummatii, ummatii, ummatiii!".

Baca Juga: 13 Peristiwa Besar dan Tanda-tanda Alam yang Mengiringi Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Kisah kepergiaan Rasululllah menjadi salah satu bagian penting dalam Sirah Nabawiyah. Ini merupakan kisah detik-detik wafatnya baginda Rasulullah.

Tak cuma penduduk Madinah yang gempar, para Malaikat dan alam semesta juga berduka menyaksikan wafatnya Nabi yang juga suri teladan umat manusia.

Rasulullah menghadap Ilahi Rabbi pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awal Tahun 11 Hijriyah bertepatan 633 Masehi. Beliau wafat pada usia 63 tahun lebih empat hari.

Isyarat dekatnya ajal Rasulullah dimulai ketika beliau beriktikaf selama 20 hari di bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Sebelum ajal menjemput, beliau memang sakit sampai tidak bisa mengimami salat jamaah di masjid.

Hingga pada suatu hari datanglah Malaikat maut bertamu ke rumah beliau untuk mengambil ruh Rasulullah yang mulia.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Jurnalgaya.com dengan judul "Detik-detik Sakaratul Maut Rasulullah SAW yang Bikin Baper dan Sedih".

Kedatangan tamu itu sebenarnya ditolak oleh putri tercinta Sayyidah Fatimah Az-Zahra radhiyallahu 'anha, tetapi setelah Rasulullah menjelaskan bahwa yang datang adalah Malaikat maut, akhirnya Fatimah mempersilakan masuk.

Malaikat maut datang menghampiri, Rasulullah menanyakan kenapa Malaikat Jibril tidak ikut menyertainya.

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. Ketika Jibril datang ke hadapan Rasulullah, beliau berkata: "Ya Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" tanya Rasululllah dengan suara yang lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para Malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata jawaban itu tidak membuatkan Rasulullah lega, mata beliau masih penuh kecemasan.

Baca Juga: Jarang Sakit, Ternyata Ini 8 Rahasia Hidup Sehat ala Rasulullah! Salah Satunya Mudah Memaafkan

"Apakah Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi.

"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" ucap Rasulullah.

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Malaikat maut menjalankan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." ucap beliau.

Perlahan Rasulullah mengaduh. Putri tercinta Fatimah pun hanya bisa terpejam, Sementara Sayyidina Ali radhiallahu 'anhu yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan wajahnya.

"Jijikkah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" ujar Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sesaat kemudian terdengar Rasulullah mengaduh karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

Baca Juga: Dahsyatnya Dzikir Asmaul Husna Menurut Ustadz Adi Hidayat, Cara dan Waktu Terbaik untuk Mengamalkan

"Ya Rabb, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku," ucap Nabi.

"Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibir beliau bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya. "Uushiikum bissholaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah salat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu),” ucap Nabi dengan suara yang amat lirih.

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, para sahabat saling berpelukan. Sayyidah Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii!".

Dan, berakhirlah hidup manusia paling mulia Rasulullah Muhammad. Kalimat kecintaan beliau terhadap umatnya, hingga beliau menginginkan semua siksa maut umatnya ditimpakan kepada beliau.

Bukan hanya itu, ketika ajal sudah di tenggorokan Beliau masih memikirkan umatnya "Ummatii, ummatii, ummatiii".***(Yugi Prasetyo/Jurnal Gaya)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Jurnal Gaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah