Berbahagialah yang Punya Istri Cerewet, Gus Baha Sebut Itu Anugerah Besar, Begini Penjelasannya

- 4 Oktober 2020, 10:00 WIB
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha. //dok. nu.or.id



SEPUTAR LAMPUNG - Istri identik sebagai sosok yang cerewet. Selain ini merupakan aktualisasi kapasitas 20 ribu kata yang dianugerahkan padanya, kecerewetan juga merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang seorang wanita pada keluarga terutama suami dan anak-anak.

Sebagian kita terutama para suami menganggap kecerewetan istri sebagai hal yang mengganggu. Menyebalkan. Tapi mungkin Anda akan berubah pikiran setelah mendengar ceramah ustadz yang satu ini.

Adalah Gus Baha, salah satu ulama yang mengungkap keistimewaan dan hikmah di balik kecerewetan seorang istri. Hal tersebut diungkap Gus Baha dalam sebuah kajian kitab yang diunggah akun Banwil Ibrahim di Youtube pada tanggal 27 oktober 2019 silam.

Baca Juga: HP OPPO Turun Harga! Ada OPPO A91, A92, A9 202, Reno 2F, Reno 3

Sebagaimana diberitakan oleh Jurnal Presisi sebelumnya dalam artikel berjudul "Punya Istri Cerewet Ternyata Anugerah Besar Lho, Begini Penjelasan Gus Baha", dalam video berdurasi 9,26 menit itu Gus Baha menjelaskan jalur-jalur menjadi wali. Salah satunya lewat istri yang cerewet.

“Ada banyak jalur untuk menjadi wali, tetapi yang paling mudah ditemui dan tidak jauh dari kita adalah punya istri judes tapi kita sabar. Kalau jadi wali melalui jalur ilmu, jalur ibadah, jalur harta dan lainnya itu agak sulit dan tidak semua orang berkesempatan,” terang Gus Baha.

Seperti kisah wali – wali zaman dahulu banyak dikisahkan diantara mereka ternyata mempunyai istri yang galak .

Lalu Gus Baha menceritakan salah satu karomah seorang sahabat pada zaman Nabi yang bernama Abu Muslim Al Khawlani.

Baca Juga: Tuding Donald Trump Bohong Soal Terpapar Covid-19, Sutradara Fahrenheit 911 Bongkar Alasannya

Sosok Abu Muslim Al Khawlani adalah seorang sahabat yang masuk islam pada zaman Nabi akan tetapi tidak pernah berjumpa Nabi sehingga tidak dihitung sebagai sahabat Nabi.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x