Network
SEPUTARLAMPUNG.COM – Bagi umat muslim, 10 hari terakhir Ramadhan adalah saat sangat Istimewa karena di dalamnya terdapat Malam Lailatul Qadar. Oleh karena itu, banyak yang melakukan itikaf di masjid demi bertemu dengan malam penuh keberkahan tersebut.
Itikaf adalah berdiam diri di masjid pada 10 hari terakhir Ramadhan, dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan Malam Lailatul Qadar.
Dikutip Seputarlampung.com dari laman Rumaysho.com, ada 3 masjid yang paling utama untuk melakukan itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan, yakni:
- Masjidil Haram di Mekkah
- Masjid Nabawi di Madinah
- Masjidil Al Aqsho (Baitul Maqdis) di Yerusalem (Palestina)
Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Janganlah sengaja melakukan perjalanan (dalam rangka ibadah) selain pada tiga masjid, yakni Masjidil Haram, Masjid Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan Masjidil Aqsho.”
Dalam hadits lainnya Nabi Muhammad SAW juga bersabda:
“Sholat di masjidku ini lebih utama dari 1000 sholat di masjid lainnya selain Masjidil Haram.” (Muttafaqun ‘alaih).
Lantas, apakah itikaf hanya lebih utama dilakukan di 3 masjid tersebut? Bagaimana dengan masjid-masjid lainnya?
Itikaf tidak terbatas dilakukan di suatu masjid saja. Mayoritas ulama mengatakan bahwa umat muslim dapat mengerjakan itikaf di masjid manapun selama masjid itu menegakkan sholat 5 waktu.
Baca Juga: Doa Buka Puasa Nabi Muhammad SAW dan Amalan Sunah yang Dilakukan setelah Berdoa
Hal ini berdasarkan pada firman Allah berikut:
وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
“Sedang kamu beritikaf dalam masjid.” (QS. Al Baqarah: 187).
Terkait masjid untuk beritikaf di 10 hari terakhir Ramadhan adalah masjid Jaami’ lalu masjid besar dengan jumlah jama’ah yang banyak.
Masjid Jaami’ adalah masjid yang biasanya dibangun di tengah kota dan menjadi pusat ibadah, khususnya sholat Jumat dan menjadi tempat berbagai aktivitas politik, sosial, dan pendidikan. Menurut riwayat, Masjid Jaami' lebih suci dan utama dibanding masjid biasa.
Syarat Melakukan Itikaf
Berikut adalah syarat yang perlu dipenuhi bagi yang akan itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan:
- Islam.
- Berakal sehat (tamyiz).
- Bertempat di masjid. Kecuali menurut mazhab Hanafi yang membolehkan wanita beritikaf di mushala rumahnya.
- Suci dari hadats besar.
- Izin dari asuami bagi istri. Menurut mazhab Hanafi, Syafii dan Hambali, seorang istri tidak sah beri’tikaf tanpa ada izin dari suaminya.
Demikianlah 3 masjid yang paling utama untuk melaksanakan itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan lengkap syarat bagi yang akan mengerjakan itikaf.***
