Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat dan Terbaru Edisi 4 Agustus 2023 dengan Tema ‘Meniti Tangga Kebahagiaan’

- 3 Agustus 2023, 17:40 WIB
Ilustrasi. Referensi teks khutbah Jumat, 4 Agustus 2023, dengan tema ‘Meniti Tangga Kebahagiaan’.
Ilustrasi. Referensi teks khutbah Jumat, 4 Agustus 2023, dengan tema ‘Meniti Tangga Kebahagiaan’. // Sahlil Prakash./ pexels

SEPUTARLAMPUNG.COM – Simak teks khutbah Jumat singkat dan terbaru edisi 4 Agustus 2023, yang mengusung tema ‘Meniti Tangga Kebahagiaan’.

Teks khutbah Jumat edisi 4 Agustus 2023 mengandung pesan yang penting untuk kita semua.

Isi yang singkat dan padat pada teks khutbah Jumat ini, diharapkan dapat dengan mudah dipahami serta bermanfaat bagi semua orang.

Baca Juga: Daftar Lowongan Kerja Hari BUMN Terbaru Agustus 2023, Ada Loker untuk SMA di PT. ASDP Indonesia Ferry

Adapun tema yang diangkat dalam teks khutbah kali ini yaitu ‘Meniti Tangga Kebahagiaan’, dapat menjadi referensi untuk khotib yang bertugas pada shalat Jumat, 4 Agustus 2023.

Teks khutbah ini diharapkan dapat menjadi renungan bagi kita semua pada hari ini, Jumat, 4 Agustus 2023.

Dalam kehidupan, kita kerap menemukan berbagai hal dan momen yang menghadirkan kesedihan hingga kebahagiaan.

Akan tetapi, semua orang lebih memilih untuk senantiasa merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

Bahkan berbagai cara akan dilakukan untuk dapat mencapai kebahagiaannya masing-masing.

Baca Juga: Rahasia Amalan Pelancar Rezeki: Baca Setelah Shalat dan Waktu Tertentu, 6 Dzikir Asmaul Husna

Namun, tahukah Anda jika Allah SWT telah menjanjikan kebahagiaan bagi seluruh umat-Nya?

Nyatanya tentu saja kita dapat berupaya untuk meraih kebahagiaan, jika kita memahami dan mengikuti perintah-Nya.

Hal ini akan diuraikan lebih jelas melalui teks khutbah Jumat, yang bertemakan ‘Meniti Tangga Kebahagiaan’.

Teks khutbah ini disusun oleh Diyan Faturahman, SAg., MPd. (Anggota ASLAMA PTMA), dikutip oleh tim Seputarlampung.com dari laman suaramuhammadiyah.id.

الْحَمْدُ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ . أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَّغَ الرِّسالةَ، وَأَدَّى الْأَمَانَةَ، وَنَصَحَ الأمَّةَ، وَجاهَدَ فِى اللهِ حَقَّ جِهادِهِ حَتَّى أَتَاهُ اليَقِينُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِه وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُم بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ

عِبَادَ اللهِ ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ : يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Jamaah Jumat Rahimakumullah,

Setiap orang ingin agar hidupnya bahagia. Namun, tidak setiap orang mampu meraih kebahagiaan tersebut, sebagian mereka atau bahkan kita berbeda dalam mencari jalan kebahagiaan. Berdasarkan segi usia, kebahagiaan anak kecil, remaja, dewasa hingga orangtua pasti berbeda. Berdasarkan gender, kebahagiaan laki-laki dan perempuan, pasti ada yang berbeda. Berdasarkan geografis, kebahagiaan orang kampung dengan kota berbeda, yang tinggal di dekat gunung dan dekat pantai itu berbeda. Berdasarkan status sosial, kebahagiaan warga sipil, pejabat, petani, nelayan, buruh, dan apapun itu masing-masing punya standar sendiri.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Sunnah Senin Kamis: Niat dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya, Selalu Jadi Amalan Nabi SAW

Meski demikian, jika ditarik benang merahnya, setiap mereka dan bahkan kita, pasti sepakat bahwa timbulnya kebahagiaan antara lain manakala kita telah bebas dari belenggu masalah lalu telah menemukan jalan keluar dari problematika kehidupan yang dialami, atau ketika kita mendapat hadiah dan kemenangan.

Sebagai seorang muslim dan kita beriman kepada Allah SwT, beriman kepada takdir ketentuan Tuhan, kita diajarkan cara menemukan jalan keluar dari aneka macam kegelisahan lahir maupun batin, yang menyebabkan diri kehilangan kebahagiaan. Sebagaimana tersebut dalam QS. Al Baqarah: 153,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

Beriman saja tidak cukup, keimanan kepada Allah SwT tidak cukup hanya sampai di hati dan lisan saja, ia mestilah dibuktikan dengan amal shalih atau ibadah. Dua hal ini saling isi mengisi, terkait berkelindan satu sama lain. Semakin kuat iman, maka semakin kuat ibadah atau amalnya, pun jika semakin kuat ibadahnya, maka semakin kokoh imannya.

Jamaah Jumat Rahimakumullah,

Dalam ayat yang lain, kita temukan beberapa upaya untuk meraih kebahagiaan yang hakiki, bukan kebahagiaan semu. Sejenak, coba kita renungkan QS. Al Mu’minun: 1 – 9. Surah tersebut diawali dengan kata “qad” yang dihadapkan pada “fi’il madhi” -aflaha-. Dalam kaidah bahasa Arab, hal tersebut menunjukkan suatu penekanan atau kesungguhan dan kepastian. Sehingga di sana kita dapati bahwa sesungguhnya para pemilik kebahagiaan itu adalah sebagaimana diuraikan dalam ayat-ayat berikutnya:

1)Mereka yang beriman kepada Allah SwT. 2)Mereka yang mampu meraih kekhusyukan saat mendirikan salat. 3)Mereka yang mampu membentengi pribadi dengan menjauhi diri dari perbuatan maupun perkataan yang tidak berguna. 4)Mereka yang mampu membersihkan jiwanya, seperti mengeluarkan zakat. 5)Mampu memelihara kemaluan dan menjaga kehormatan/ harga dirinya, sehingga terbangun kehidupan keluarga yang harmonis. 6)Mereka yang mampu menjaga amanat pada tugas dan menepati janjinya. 7)Menghias diri dengan akhlak Nabi, dilatih dan diupayakan antara lain melalui perbaikan kualitas ibadah salatnya.

Baca Juga: Cara Sujud Syukur Sesuai Hadis Nabi Muhammad SAW, Bolehkah Saat Sholat? Ini Sebab dan Hikmah Mengerjakannya

Jamaah Jumat Rahimakumullah,

Bahagia juga saat kita memperoleh suatu kemenangan. Menariknya, sesungguhnya setiap hari dan setiap saat kita selalu mendengar ajakan menuju kebahagiaan itu, sebagaimana tersebut dalam kalimat adzan, “hayya ‘alal falah” – mari bersegera dan bergegas meraih kebahagiaan atau kemenangan.

Maka, keputusan untuk berusaha meraih bahagia itu sejatinya kembali kepada para pencari kebahagiaan itu sendiri, tergantung diri kita masing-masing. Mau atau tidak, Tuhan tidak memaksa. Namun fitrah yang tertanam dalam jiwa setiap insan, pasti merasakan getaran untuk memenuhi panggilan tadi. Inilah fitrah yang mesti kita rawat, kita jaga dan kita pupuk agar jangan sampai layu, jangan sampai mati. Sehingga manakala datang kumandang adzan, yang di dalamnya terdapat ajakan untuk meraih bahagia dan kemenangan, tidak lantas kita abaikan, justru kita bersegera menyambutnya.

Jamaah Jumat Rahimakumullah,

Ada segolongan saudara kita, karena kesehariannya disibukkan dengan tuntutan pekerjaan. Setiap pekan sejak jam tujuh pagi hingga jam empat sore, bahkan ditambah lembur hingga dini hari, ada di antara mereka yang kurang tepat dalam memilih jalan kebahagiaan. Upah yang diperoleh dari hasil keringatnya tadi, lalu sebagian dihabiskan untuk membeli apa yang dianggapnya “kebahagiaan”. Ia datangi tempat hiburan yang di dalamnya terdapat aneka macam minuman keras, berbagai macam pemuas hawa nafsu, baik judi, narkotika, maupun perzinahan. Lalu, setelah ‘merasa puas’, lantas ia pulang, kembali ke rumah, dan esoknya bekerja kembali. Begitu siklus hidupnya, na’udzu billah.

Baca Juga: Selain Baca Al-Kahfi, Ini 2 Surah Lain yang Dibaca dan 7 Sunnah untuk Dikerjakan pada Hari Jumat

Itulah apa yang kita sebut sebagai kebahagiaan semu, dikiranya bahagia namun palsu, sejatinya justru membuat jiwa semakin sakit dan lesu.

Beruntunglah, kita tinggal di negeri atau daerah yang pemerintahnya, melarang atau minimal tidak melegalkan adanya tempat-tempat semacam ini. Semoga Allah SwT menjaga diri kita, keluarga kita, orang-orang yang kita sayangi, pemerintah kita serta masyarakat kita agar benar-benar terhindar dari segala macam tipu daya setan maupun hasutan hawa nafsu yang dapat menjerumuskan kita pada kebinasaan.

بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَنَا وَاِيَّكُمْ عِبَادِهِ الْمُتَّقِيْنَ وَاَدَّبَنَا بِالْقُرْاَنِ الْكَرِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. َاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا ٱتَّقُوا ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ , يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ . يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك . رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنيَا حَسَنَة وَفِي ٱلأخِرَةِ حَسَنَة وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Demikian referensi teks khutbah Jumat, edisi 4 Agustus 2023, yang mengusung tema ‘Meniti Tangga Kebahagiaan’.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suaramuhammadiyah.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x