Pesannya bukan “Nak, kamu dapat sekian hektar. Kamu dapat mobil, kamu dapat rumah.” Tidak. Tetapi “Anakku, apa yang akan kalian ibadahi kalau aku sudah mati?” Ini yang paling kita perlu perhatikan. Yang paling mengerikan. Bagaimana anak kita jangan sampai jatuh dalam kesyirikan. Karena kalau sudah jatuh dalam kesyirikan, wal ‘iyadzu billah. Hidupnya akan sengsara, matinya pun akan lebih sengsara.
Itu sebabnya Ibnu Katsir rahimahullahu ta’ala mengatakan;
ينبغي للمرء ان يدعو لنفسه ولوالديه ولذريته
“Hendaklah seseorang mendoakan (kebaikan untuk) dirinya, orang tuanya, dan keturunannya.”
Dan kebaikan yang paling besar adalah bagaimana istiqamah di atas tauhid, selamat dari kesyirikan.
Baca Juga: 57 Pertanyaan Menarik yang Akan Menghibur untuk Mempererat Persahabatan dengan Teman Terbaik Anda
Khutbah Kedua
Hadirin rahimakumullah,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga mengingatkan dalam hadits yang shahih, agar kita takut terjatuh dalam kesyirikan, dan beliau mengajarkan doa;
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ.