Kita tentu suka manakala diberi kesehatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka gunakanlah kesehatan tersebut untuk beribadah secara tekun dan membantu orang-orang lemah yang memerlukan bantuan fisik kita, sebab itu dicintai oleh Allah.
Pendek kata, apapun karunia yang diberikan Allah kepada kita, syukurilah dengan memanfaatkannya di jalan yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sidang Jumat yang kami hormati,
Khutbah Kedua
Pelajaran ketiga: Selalu berprasangka baik kepada Allah
Doa Nabawi itu ditutup dengan:
اللَّهُمَّ وَمَا زَوَيْتَ عَنِّي مِمَّا أُحِبُّ فَاجْعَلْهُ لِي فَرَاغًا فِيمَا تُحِبُّ
“Ya Allah rezeki yang aku sukai dan ternyata tidak Engkau karuniakan kepadaku jadikanlah kenyataan itu sebagai sarana agar aku bisa fokus dalam mencintaiMu.”
Jamaah yang kami hormati,
Terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Kita suka dan ingin mendapatkan sesuatu tapi Allah tidak atau belum berkenan untuk memberikan sesuatu itu kepada kita. Dalam keadaan seperti itu dan dalam segala kondisi, seorang muslim harus selalu berprasangka baik kepada Allah, mengedepankan positive thinking walau menghadapi kondisi sesulit apapun. Dalam menghadapi rezeki yang seret atau sakit yang belum kunjung sembuh, seharusnya kita berusaha mencari sisi positif dari hal tersebut.