Contoh Materi Khutbah Jumat Pilihan Edisi 3 Maret 2023 dengan Tema Fitnah Dunia

- 25 Februari 2023, 17:40 WIB
Materi khutbah Jumat pilihan edisi 3 Maret 2023 dengan tema fitnah dunia./ Hakan Erenler/ pexels
Materi khutbah Jumat pilihan edisi 3 Maret 2023 dengan tema fitnah dunia./ Hakan Erenler/ pexels /

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut ini contoh materi khutbah Jumat pilihan edisi 3 Maret 2023 dengan tema fitnah dunia. Simak penjelasan materinya pada artikel ini.

Materi Khutbah Jumat pada kali ini cocok dijadikan sebagai rekomendasi untuk Khatib pada ibadah shalat Jumat nantinya.

Umumnya umat muslim memahami pengertian fitnah merupakan segala perbuatan atau penyebaran berita yang tidak didasarkan kepada fakta.

Baca Juga: Mending iPhone 14 Pro atau Samsung Galaxy S23 Ultra? Harga Rp20 Jutaan, Ini Perbandingan Spesifikasinya!

Pemahaman tersebut tidak salah akan tetapi sebenarnya pengertian fitnah itu lebih luas dari itu.

Contoh materi yang akan kita bahas kali ini yaitu mengenai fitnah dunia yang biasanya terjadi di kehidupan kita masing-masing.

Dikutip seputarlampung.com dari laman resmi Ngaji.id, berikut ini adalah teks khutbah Jumat pilihan edisi 3 Maret 2023 dengan tema fitnah dunia:

Baca Juga: Siapa Shane Lukas, Tersangka Baru Kasus Penganiayaan David yang Dilakukan Mario Dandy Anak Pejabat Pajak?

Khutbah Pertama

‎إِنَّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُلَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ صَلَوَاتُ رَبِّ وَسَلاَمُهُ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ، فَيَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَرَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، قالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

‎يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ﴿آل عمران : ۱۰۲﴾

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berwasiat agar kita bertakwa kepada-Nya. Para nabi berwasiat agar umatnya bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan para pewaris nabi pun terus berwasiat lewat mimbar-mimbar Jum’at. Yang senantiasa disampaikan adalah, “اِتَّقُوا۟ ٱللَّهَ”, bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala memanggil kita,

‎يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah..” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)

Ingat, yang dipanggil hanya yang beriman. Yang tidak beriman, silakan tutup telinganya. Allah Subhanahu wa Ta’ala cinta kepada orang-orang beriman. Sebagian manusia mengaku beriman, namun tidak mau mendengarkan wasiat-wasiat Allah Subhanahu wa Ta’ala,

‎اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ

“Bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102).

Takwa bukan hanya ucapan di lisan, bukan hanya status yang diganti. Tapi hakikat takwa adalah mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya, taat dan patuh terhadap perintah-Nya dan tidak durhaka kepada-Nya, serta bersyukur atas nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan dan tidak kufur kepada-Nya.

‎وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

“Dan kalian jangan mati kecuali dalam kondisi Islam.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)

Baca Juga: Begini Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban 1444 H-2023 M, Lengkap Doa dengan Artinya, Amalan-amalan Baik

Ahibbati Fillah,

Kita hidup di dunia yang fana. Tidak sedikit yang terkesima, terpana, dan terkagum-kagum dengan indahnya dunia ini. Sehingga dia lupa bahwa dia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga dia tidak sadar bahwa bumi ini bukan tempat tinggal buat kita.

Kita sedang dalam pengasingan. Tempat sejati manusia ada di surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tapi karena Nabi Adam ‘alaihissalam tidak mentaati satu perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka semua anak keturunannya harus merasakannya di dunia ini.

Ahibbati Fillah,

Sebagian orang dengan harta yang dia miliki, ia jadi lupa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagian dengan kelezatan/ kedudukan yang dia dapatkan, lupa sama Allah Jalla Jalaluhu. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

‎إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ

“Sesungguhnya Janji Allah itu benar.” (QS. Fatir[35]: 5)

Dunia ini akan hancur, rumah-rumah yang ada di sekitar masjid ini akan rata dengan tanah, dan masjid ini pun akan rata dengan tanah. Janji Allah Subhanahu wa Ta’ala itu benar. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

‎إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al-Kahfi[18]: 7)

Bukan yang paling kaya atau pun yang paling tinggi jabatannya, bukan! Tapi yang paling baik amalannya, karena dunia ini akan hancur. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

‎وَإِنَّا لَجَٰعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (QS. Al-Kahfi[18]: 8)

Semua akan menjadi debu yang berterbangan. Kemudian kita masih tergoda untuk mengumpulkan kekayaan di dunia ini. Berlomba-lomba bersaing untuk meraih jabatan dan kedudukan, lalu lupa dengan tujuan kita diciptakan.

Ahibbati Fillah,

Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam mengatakan,

‎وَاللَّهِ لاَ الفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنْ أَخَشَى عَلَيْكُمْ أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ

“Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan atas kalian. Akan tetapi yang aku takutkan atas kalian adalah apabila dunia dibentangkan atas kalian seperti yang telah dibentangkan kepada orang-orang sebelum kalian. Lalu kalian berlomba-lomba mendapatkannya seperti yang mereka lakukan dan harta itu membinasakan seperti telah membinasakan mereka.” (HR. Al-Bukhari no. 3158 dan Muslim no. 2961)

Baca Juga: Sekolah Mana yang Terbaik di Provinsi Jawa Barat? Ini Daftar 15 SMA-SMK-MA yang Masuk Top 1000 Versi LTMPT

Mana Fir’aun, Aad’, Tsamud, kaumnya Nabi Luth, dan Qarun? Mereka tinggal cerita. Mereka hilang dari muka bumi ini membawa amalan mereka. Maka ingat tugas kita adalah mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di muka bumi ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

‎يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.” (QS. Fatir[35]: 5).

Menjadi bangkai?” Tidak ada yang mau.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎فَوَاللَّهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ

“Demi Allah, sesungguhnya dunia lebih hina di sisi Allah dari pada bangkai ini di mata kalian.” (HR. Muslim 7607)

Tapi kita tergoda dan lupa. Maka sadarlah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan dunia ini untuk kita, sebagai ujian untuk kita. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan kita untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala (untuk diri-Nya).

‎وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ﴿۵۶﴾

“Tidaklah Aku ciptakan bangsa jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat[51]: 56)

‎مَآ اُرِيْدُ مِنْهُمْ مِّنْ رِّزْقٍ وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ يُّطْعِمُوْنِ ﴿۵۷﴾

“Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.” (QS. Az-Zariyat[51]: 57)

‎اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِيْنُ ﴿۵۸﴾

“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Az-Zariyat[51]: 58)

Ingat, kita diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

‎أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Baca Juga: KEREN! Ini 8 SMP Unggul dan Terbaik di Medan untuk Referensi Siswa Sumatera Utara Daftar PPDB 2023

Khutbah Kedua

‎اَلْحَمْدُ لِلّهِ وَكَفَى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ الْمُصْطَفَى وَ نَبِيِّ ٱلْمُجْتَبَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنِ اقْتَفَى، أَمَّا بَعْدُ

Ahibbati Fillah,

Kita sering meminta tambahan rezeki, kita sering meminta tambahan peringkat/ tingkat jabatan, tapi pernahkah kita meminta tambahan ilmu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diperintahkan untuk meminta tambahan ilmu dari kehidupan ini.

‎وَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا

“dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”.” (QS. Tha Ha[20]: 114)

Mimbar Jum’at adalah salah satu sarana untuk menuntut ilmu. Dengarkan apa yang khatib sampaikan, cerna, dan amalkan. Tapi sayangnya masih banyak yang datang ke masjid tatkala khatib sudah naik mimbar. Terkadang kedatangan dia ke masjid untuk shalat Jum’at hanya untuk melaksanakan ritual belaka. Bukan untuk mendengarkan nasihat. Sehingga bagi dia, mau datang sebelum khatib naik maupun datang ketika khutbah kedua, tidak peduli. Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan,

‎يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jumu’ah[62]: 9)

Tinggalkan jual beli. Karena sudah waktunya jual-beli/ transaksi kepada Allah Jalla Jalaluhu. Yang datang di awal waktu pada hari Jum’at, seakan-akan dia berkurban satu ekor unta. Bukankah transaksi yang besar jika pulang dengan membawa unta?

Yang di jam kedua seakan-akan berkurban seekor sapi. Lebih baik mana seekor sapi yang kau dapat dari pada untung hari ini yang kau dapat? Terus seperti kambing, ayam, dan telur.

Dan tatkala khatib sudah naik mimbar, malaikat menutup bukunya. Kita tidak peduli. Kita lebih terbebani kalau telat masuk kerja. kalau telat di kantor tapi nggak terbebani kalau telat datang Jumatan.

Jama’ah, hari ini adalah hari beramal. Besok hisabnya dan besok di hari hisab tidak ada amalan.

‎فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah[62]: 10)

Ahibbati Fillah,

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada kita untuk bershalawat kepada Nabi kita ‘alaihisshalatu wassalam. Hari Jum’at adalah harinya bershalawat, perbanyaklah shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

‎اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَزِدْ وَبَارِكْ وَاَنْعِمْ عَلَى سَيِّدِنَاوَمَوْلَانَامُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ، وَأَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَسَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ الدَّعَوَاتِ، اَللّٰهُمَّ يَا رَحْمٰنِ اَللّٰهُمَّ يَا رَحِــيْمِ، ٱلْلَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ ٱلْهُدَى وَٱلْتُّقَى وَٱلْعَفَافَ وَٱلْغِنَى،

‎ٱلْلَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ ٱلْهُدَى وَٱلْتُّقَى وَٱلْعَفَافَ وَٱلْغِنَى، اَللّٰهُمَّ اَنْزِلْ عَلَيْنَاالْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اَللّٰهُمَّ اَنْزِلْ عَلَيْنَاالْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اَللّٰهُمَّ اَنْزِلْ عَلَيْنَاالْغَيْثَ وَلَاتَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ، رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ، وَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّالْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Baca Juga: Raih Peringkat Dunia, Ini Daftar 6 Universitas Terbaik di Cirebon, Garut, dan Ciamis Versi UniRank 2022

Demikian contoh materi khutbah Jumat pilihan edisi 3 Maret 2023 dengan tema fitnah dunia.***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Ngaji.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah