Takwa bukan hanya ucapan di lisan, bukan hanya status yang diganti. Tapi hakikat takwa adalah mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya, taat dan patuh terhadap perintah-Nya dan tidak durhaka kepada-Nya, serta bersyukur atas nikmat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan dan tidak kufur kepada-Nya.
وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
“Dan kalian jangan mati kecuali dalam kondisi Islam.” (QS. Ali ‘Imran[3]: 102)
Baca Juga: Begini Bacaan Niat Puasa Nisfu Syaban 1444 H-2023 M, Lengkap Doa dengan Artinya, Amalan-amalan Baik
Ahibbati Fillah,
Kita hidup di dunia yang fana. Tidak sedikit yang terkesima, terpana, dan terkagum-kagum dengan indahnya dunia ini. Sehingga dia lupa bahwa dia diciptakan untuk mengabdi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga dia tidak sadar bahwa bumi ini bukan tempat tinggal buat kita.
Kita sedang dalam pengasingan. Tempat sejati manusia ada di surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tapi karena Nabi Adam ‘alaihissalam tidak mentaati satu perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka semua anak keturunannya harus merasakannya di dunia ini.
Ahibbati Fillah,
Sebagian orang dengan harta yang dia miliki, ia jadi lupa dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagian dengan kelezatan/ kedudukan yang dia dapatkan, lupa sama Allah Jalla Jalaluhu. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,
إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ