وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ. يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
Itulah janji Allah dan Allah tidak akan menyalahi janji-janji-Nya serta tidak akan mengingkarinya tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akherat mereka lalai (ar-Rum 6-7).
Tugas para Nabi dan Rasul adalah memegang teguh apa yang diperintahkan Allah dan yang dijanjikan-Nya. Untuk itu kita harus berpegang teguh pada misi yang dibawa oleh utusan-Allah. Caranya adalah dengan mentauhidkan Allah dan menjauhkan diri dari thaghut. Allah berfirman:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Dan sungguh Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah Thaghut. Kemudian diantara mereka ada yang diberi petunjuk dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka, berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (Rasul-rasul).” (an-Nahl 36).
Persyaratan untuk menjauhkan diri dari perbuatan mempersekutukan Allah dengan tidak melakukan penghambaan diri kepada selain Allah merupakan keputusan final. Namun untuk mewujudkan janji Allah pasti banyak rintangan. Salah satunya datang dari setan yang terus berupaya untuk merusak jalan manusia agar menjauh dari petunjuk Allah. Perilaku setan yang selalu menggoda manusia agar jauh dari jalan Allah digambarkan melalui firman Allah:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّىٰ أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul dan tidak (pula) seorang Nabi sebelum kamu (Muhammad) melainkan apabila dia mempunyai sebuah keinginan setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang dimasukkan seta itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (al-Hajj 52).