Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menjadikan Nabi Ismail ‘alaihissalam teladan yang layak untuk diceritakan. Alasannya, karena sifat dan karakternya. Seperti apa sifat tersebut? Allah sebutkan adalah seorang yang menepati janji.
Seorang rasul dan nabi. Beliau memerintahkan keluarganya untuk mengerjaka shalat dan zakat. Dengan karakter inilah ia mendapat keridhaan Allah.
Baca Juga: Daftar Redeem Code Genshin Impact Terbaru 21 Februari 2023, Hadiahnya Melimpah Segera Klaim di Sini
Ayyuhal mukminun,
Seperti inilah hendaknya seorang yang bertakwa dan beriman. Mereka memerintahkan anak-anak mereka untuk mengerjakan shalat. Lihatlah juga Lukman al-hakim. Ia berkata pada anaknya,
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ
“Hai anakku, dirikanlah shalat.” [Quran Lukman: 17]
Perintah shalat ini diucapkan oleh Lukman setelah ia memerintahkan anaknya dengan perintah yang paling mulia. Yaitu menauhidkan Allah. Setelah menanamkan pondasi pada dirinya, barulah Lukman berkata pada anaknya,
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ
“Ajaklah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” [Quran Lukman: 17]