يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وَ إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
أَمَّا بَعْدُ:
Hadirin jamaah jumat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar kita senantiasa bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Menaati apa yang Allah perintahkan dan menjauhi segala yang Dia larang.
Tatkala kita jatuh dalam kesalahan, maka iringilah kesalahan tersebut dengan amal kebajikan sebagai bentuk penyesalan dan taubat kita kepada Allah, mudah-mudahan amal kebajikan ini dapat menghapus keburukan yang telah kita lakukan.
Kemudian bergaullah dengan manusia dengan pergaulan yang baik. Dan senantiasalah berbaik sangka kepada Allah dalam segala kondisi. Baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Saat Bahagia maupun sedih. Saat sehat maupun sakit. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ ( رواه مسلم)
“Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” [HR Muslim].