Referensi Naskah Khutbah Jumat Pilihan Edisi 3 Februari 2023 dengan Tema Iman dan Hati yang Bersih

- 1 Februari 2023, 08:00 WIB
Naskah khutbah Jumat edisi 3 Februari 2023 dengan tema Iman dan Hati yang Bersih.
Naskah khutbah Jumat edisi 3 Februari 2023 dengan tema Iman dan Hati yang Bersih. //Michael Burrows/Pexels

Ketika di padang Arafah, tak satu doa pun yang dia belanjakan. Hanya tetesan air mata dan ingasan tangis yang dilakukan oleh Fudhail. Ketika satu per satu jamaah meninggalkan padang Arafah, maka Fudhail pun berdiri sambil berdoa dengan singkat, “Ya Allah, hanya ampunan-Mu yang aku pinta”.

Jamaah Jumah Rahimakumullah

Perjalanan waktu mengantarkan Fudhail telah menjadi seorang ulama besar. Suatu hari khalifah yang berkuasa pada saat itu, Harun al-Rasyid, undangan para ulama untuk datang ke istana memberikan nasihat termasuk Fudhail pun mendapat undangan. Dia belum mengenal wajah dan tidak tahu siapa sang khalifah.

Maka berangkatlah Fudhail dan para ulama menuju ke istana khalifah Harun al-Rasyid. Di tempat acara, satu per satu ulama maju naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah nya. Ketika tiba giliran Fudhail, karena dia belum mengenal khalifah maka dia pun bertanya kepada rekan di sebelahnya, 'Yang mana khalifah itu?'. Ketika ditunjukkan, 'Itulah khalifah yang duduk di sebelah sana'. Maka Fudhail pun berdiri, tidak menuju ke mimbar tetapi menuju ke tempat khalifah Harun al-Rasyid sedang duduk. Kemudian sampai di hadapan khalifah, Fudhail mengucapkan satu kalimat, 'Wahai khalifah, di pundakmu urusan umat dan urusan agama'.

Mendengar satu kalimat yang sangat singkat ini, tiba-tiba sang khalifah meneteskan air mata. Dia menangis setegukan. Mungkin membayangkan. berat amanah yang diemban sebagai seorang khalifah Walaupun satu kalimat, namun tetap membekas di hati khalifah.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Demikian kisah perjalanan Fudhail. Seorang pencuri yang akhirnya menjadi wali. Tentu tidak sembarang orang bisa seperti Fudhail ini. Kalau seseorang itu imannya tidak pas, tidak akan bisa. Hanya orang yang imannya benar saja, dibacakan al-Qur'an ketika bisa bergetar.

Syaikh Hasan Basri, seorang tabi'in, pun tidak berani mengklaim ketika ada seseorang bertanya, “Wahai Syaikh, apakah Anda orang yang percaya?”. Hasan Basri menjawab, “Kalau ukuran iman itu percaya kepada rukun iman, tidak percaya kepada Allah, percaya kepada malaikat dan seterusnya. Saya mungkin iya, termasuk orang yang beriman. Tapi kalau ukuran iman itu adalah firman Allah di dalam surah al-Anfal ayat 2;

‎ا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ ا اللَّهُ لَتْ لُوبُهُمْ ا لِيَتْ لَيْهِمْ اتُهُ ادَتْهُمْ انًا لَىٰ لُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang percaya itu adalah mereka ketika disebut asma Allah maka tuluslah karena takut. Dan ketika dibacakan ayat-ayat Allah kepadanya, semakin bertambah imannya. Dan hanya kepada Allah, mereka bertawakal.

Halaman:

Editor: Desy Listhiana Anggraini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x