Kedua: Menghindari hal-hal yang diharamkan oleh syariat.
Ketiga: Menambah amalan-amalan sunnah.
Keempat: Banyak bertasbih, bertahmid, membaca istighfar, dan bertaubat.
Kelima: Memperbanyak amal-amal ringan, tapi berpahala besar, seperti berdzikir dan membaca shalawat.
Keenam: Rutin membaca dzikir pagi dan petang.
Ketujuh: Tetap aktif dalam thalabul ilmi (menghadiri majelis ilmu). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَعْذَرَ اللهُ إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ حَتَّى بَلَغَ سِتِّيْنَ سَنَةً
“Allah tidak akan menerima argumen kepada seseorang yang Allah tunda ajalnya hingga mencapai 60 tahun.” (HR. Bukhari, no.641)
Kedelapan: Rutin mempelajari Alquran dan mentadabburinya (merenungkannya) lewat bahasan ulama dalam kitab tafsir (yang tentu lebih mendalam dari sekadar Alquran terjemah).
Kesembilan: Berpesan kepada anak-anak dan keturunan agar menjadi saleh dan salehah, gemar mendoakan orang tua baik saat masih hidup atau setelah meninggal, dan membantu mentalqin orang tua ketika akan meninggal.