Tatkala berkaitan dengan perintah Allah, kita diminta untuk melakukannya sesuai kemampuan kita.
Karena perintah artinya meminta seseorang melakukan aktivitas atau kegiatan atau perbuatan tertentu. Untuk melakukan sesuatu, kemampuan orang berbeda-beda. Karena itu, diminta sesuai dengan kemampuan.
Berbeda tatkala berbicara tentang larangan. Kita diminta untuk meninggalkan semua larangan.
Meninggalkan larangan artinya seseorang diminta untuk tidak melakukan apapun. Untuk tidak melakukan sesuatu, semua orang mampu. Semua orang bisa. Yang membuatnya sulit adalah perang melawan hawa nafsu.
Oleh karena itu, aneh sekali seseorang yang menyatakan, “Susah kalau apa-apa ga boleh.” Kalimat ini salah dari beberapa sisi. Pertama: untuk tidak melakukan apa-apa itu mudah. Tinggal berdiam diri saja. Tidak perlu bergerak. Tidak perlu keluar negeri atau materi.
Kedua: larangan dalam Islam itu sedikit dibandingkan dengan yang dibolehkan. Artinya, ketika tidak melakukan sesuatu, ada alternatif lain yang bisa dilakukan.
Ibadallah,
Selain takwa itu mudah. Takwa itu juga berfaidah dalam kehidupan dunia kita. terlebih akhirat. Dalam kehidupan dunia, takwa adalah sebab terbesar untuk lapangnya rezeki. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ