Materi Khutbah Jumat Pilihan Edisi 2 Desember 2022 dengan Tema Penyesalan Orang Kafir di Akhirat

- 1 Desember 2022, 11:00 WIB
Khutbah Jumat Pilihan dengan tema Penyesalan Orang Kafir di Akhirat./Johannes Plenio/ Pexels
Khutbah Jumat Pilihan dengan tema Penyesalan Orang Kafir di Akhirat./Johannes Plenio/ Pexels /

Baca Juga: Cegah HIV-AIDS pada Perempuan, Anak, dan Remaja, Kemenkes Tegaskan Komitmen Akhiri Endemi pada 2030

Hadirin yang Berbahagia

Orang yang beriman tentunya tidak akan berfikir tentang dampak di dunia saja melainkan juga akan berfikir dampak terhadap apa yang ia perbuat ketika di hadapan Allah nantinya. Maka disinilah perbedaan antara orang-orang Islam dan orang-orang kafir, orang kafir akan merasakan penyesalan karena meraka tidak menggunakan, tidak memanfaatkan waktu yang diberikan Allah untuk berbuat kebajikan.

Dalam hal ini berbagai ayat Al Quran yang menceritakan tentang keadaan orang kafir yang mana ketika masih di dunia meraka tidak pernah memikirkan terhadap perbuatannya. diantaranya yang tertera dalam surat Fatir ayat 37:

‎وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

(“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun” (QS: Fatir: 37)

Ketika orang kafir masuk neraka disebabkan oleh perbuatannya, yang mana tak pernah berfikir sebelum bertindak maka nantinya di akhirat meraka berteriak-teriak “nahrijna fana’mal shilhan”, keluarkanlah kami dari tempat ini maka kami akan melakukan kegiatan saleh. Bukan perkara yang pernah kami kerjakan dahulu.

Pemohonan ini adalah permohonan yang tidak akan pernah dikabulkan oleh Allah SWT, maka Allah menjawab ucapan mereka dengan firmannya “awalam nuamirkum ma yuatkaru fihi man tadzakar”, tidakkah aku berikan umur yang cukup untuk berfikir bagi meraka yang menggunakan pikirannya. wajaakum an-nadir, dan telah datang kepadamu orang-orang yang memberi peringatan.

Dalam tafsir disebutkan orang yang memberi peringatan ini bisa berupa nabi, utusan, yang menyampaikan peringatan Allah kepada seluruh manusia, bahwa hidup manusia ini tak hanya mengejar kebahagian dunia saja, tetapi kehidupan manusia sebenarnya ini merupakan kehidupan yang sebenarnya., dikehidupan yang kekal yakni kehidupan di akhirat.

Ada juga ulama’ yang menjelaskan arti wa jaa bikum an-nadir, adalah seseatu yang memberi peringatan ada dalam diri kita, berupa rambut yang sudah memutih, gigi yang mulai banyak yang ompong, berupa kulit yang sudah mulai keriput, dan tanda-tanda lainnya. kita hidup di dunia ini tidak selamanya. kita tidak akan selalu tinggal di dunia melainkan akan kembali kehidupan abadi, yaitu kehidupan akhirat.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Tebuireng Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah