Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Semua yang terjadi sekarang ini, musibah banjir, kebakaran, kekeringan, kelaparan bahkan virus Covid-19 yang belum sepenuhnya reda hingga sekarang tak lain adalah akibat dari ulah tangan manusia itu sendiri.
Manusia yang ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi dengan menjaga kestabilan dan kondusifitas di atasnya justru menjadi monster yang menyeramkan bagi alam. Perusakan lingkungan terjadi di mana-mana. Eksploitasi alam digencarkan tanpa diimbangi dengan pembaharuan sumber dayanya.
Penebangan hutan, penambangan, hingga hal terkecil yang jelas sehari-hari kita lakukan baik disadari maupun tidak, yakni membuang sampah sembarangan. Di sunga-sungai dan selokan, yang nantinya ketika hujan turun deras, sampah itu akan menjadi penyumbat aliran air, sehingga banjirlah yang terjadi.
Mari bersama kita sadari bahwa semua itu bukan perilaku Islami. Agama kita tidak diam soal lingkungan. Kelestariannya menjadi perhatian serius. Dalam Al-Quran Surat Ar-Rum ayat 41 Allah SWT. tegas memperingatkan manusia akan dampak buruk yang luar biasa dari ulahnya;
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Jika sudah timbul musibah dan bencana, baru kemudian mereka tersadar, itupun mungkin tidak sepenuhnya.
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah.
Alam yang menjadi rumah kita di dunia ini tengah menderita sakit teramat kritis, kondisi iklim telah berubah. Suhu panas di bumi meningkat setiap tahunnya. Debit air laut semakin pasang akibat mencairnya gunung es di kutub. Banyak flora dan fauna yang sejatinya menjadi penyeimbang alam punah akibat penebangan liar tanpa dibarengi reboisasi.