Sebab, jika kita diberikan kenikmatan oleh Allah dan kita tidak mau mensyukuri. Tentu saja ancaman Allah sangat berat bagi orang yang tidak mau mensyukuri segala nikmat, baik itu nikmat kesehatan, berupa harta, jabatan dan seterusnya. Semua harus kita syukuri kepada Allah.
Maka kata Allah:
لَئِنْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ لَئِنْ ابِيْ لَشَدِيْدٌ
Kalau kita bersyukur atas nikmat Allah yang sudah diberikan kepada kita, dan kita sudah menikmati kenikmatannya tadi. La azidanna pasti Allah akan memberi tambahan kepada kita.
Kita diberi makan oleh Allah, satu piring lalu kita bersyukur kepada Allah. Maka nanti insya allah nanti akan ditambah oleh Allah satu piring setengah dan begitu seterusnya. Kita bangun dari tidur kita mengucapkan alhamdulillah kepada Allah, maka insya allah nanti kita bisa tidur lagi dan begitu seterusnya.
Akan tetapi jika kita bangun dari tidur dan kita tidak memuji syukur kepada Allah. Ingat, inna adzabiy lasyadid sesungguhnya siksaanKu sangat pedih firman Allah. Bahkan dalam hadis qudsi Allah berkata:
لَايَصْبِرْ لَى لَائِيْ لَمْ لَى لْيَخْرُجْ ائِيْ لْيَطْلُبْ ا ائِيْ
“Barangsiapa yang tidak sabar atas cobaanKu, dan dia tidak bersyukur atas segala nikmatKu, maka dari itu semua orang di atas langitKu. Dan carilah Tuhan selainKu.”
Kita diusir oleh Allah, kita akan pergi kemana? Jika kita diusir dari Indonesia lalu mau pindah ke Amerika, disana pun juga langit Allah. Tidak ada tempat bagi orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah, karena dia sudah diusir oleh Allah Swt.