Materi Khutbah Jumat Edisi 25 November 2022 dengan Tema Memaknai Dunia sebagai Ladang Akhirat

- 22 November 2022, 14:50 WIB
Materi Khutbah Jumat Edisi 25 November 2022 dengan Tema Memaknai Dunia sebagai Ladang Akhirat./ Lisa Fotios / Pexels
Materi Khutbah Jumat Edisi 25 November 2022 dengan Tema Memaknai Dunia sebagai Ladang Akhirat./ Lisa Fotios / Pexels /

Hidup di dunia ini penting apabila kita mampu memberikan referensi, yang dalam bahasa al-Quran disebut dengan mazra’atu al-akhirah (ladang akhirat). Dengan cara melakukan kebajikan, baik itu ibadah المَحْضَةُ (murni), yang memang diatur dalam agama, maupun ibadah yang غَيْرُ المَحْضَةُ (tidak murni) yang tidak diatur dalam agama. Tentu secara lahiriyah bersifat mubahat dan duniawi.

Namun ketika ibadah ghairu mahdhoh tersebut kita bersamakan dengan niat kesalehan, maka akan menjadi mazra’ah al-akhirah. Alhasil, dunia menjadi penting ketika kita dapat mendefinisi, menjadikan status bahwa hidup ini adalah mazra’ah al–akhirah. Sehingga kita mampu untuk menyukuri kehidupan ini. Tapi sebaliknya kehidupan ini akan menjadi sangat mencelakakan dan penderitaan, bilamana kita tak mampu mengisi kehidupan ini dengan kebaikan-kebaikan sebagai manusia.

Oleh karena itu, Imam Ghazali memberikan resep sederhana agar kita terus bisa menyukuri dunia. Datanglah anda ke tempat orang-orang dimakamkan. Lihatlah bahwa mereka semua yang mati itu sungguh ingin kembali ke dunia guna memperbaiki kehidupan yang pernah dia lalui.

Artinya kita yang masih diberi kehidupan masih punya kesempatan menyukuri kehidupan dengan menambah kebaikan, karena tentu mereka yang telah berpulang itu tidak bisa menambah amalnya.

Sejalan dengan doanya orang-orang saleh وَاجْعَلْ لِيْ حَياة زِيَادَةً (jadikanlah hidupku ini terus menambah kebaikan). Dari redaksi tersebut dapat disimpulkan bahwa mereka berharap semua hal menjadi kebaikan. Meliputi sesuatu yang menyenangkan, sehingga rasa syukur mereka bertambah. Bahkan hal yang buruk pun menjadi kebaikan, sebab terus tumbuhnya sifat sabar pada diri mereka.

Andaikan Allah mengakhiri kehidupan ini, dengan konsekuensi kembalinya kita kehadirat-Nya. Maka wafatnya kita adalah رَاحَةً مِنْ كُلِّ شَرِّ(selesainya kita dari segala potensi kemaksiatan).

Baca Juga: Saksikan Pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar, Selasa 22 November 2022 Live SCTV dan Moji TV: Argentina vs Arab

Jamaah Jumat rahimakumullah

Berbicara soal ibadah, ada hal yang disebut dengan amal jariyah. Jariyah merupakan investasi jangka panjang bagi pengamalnya. Pahalanya terus mengalir meskipun pengamalnya sudah tiada.

Jika melihat hal tersebut, maka jangan merasa cukup atas ibadah-ibadah yang hanya dinikmati oleh diri sendiri. Tapi usahakan melakukan ibadah-ibadah yang mampu menunjukkan sebuah kepedulian, kesejahteraan masyarakat. Misalnya, mengajarkan ilmu yang kita miliki.

Halaman:

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: tebuireng.online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah