Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Hari-hari ini kehidupan beragama hadir tanpa spiritualitas. Karena kehidupan beragama kita hanya berisi pengulangan tanpa penghayatan mendalam atas ajaran-ajaran Islam, sehingga tidak menyentuh kedalaman kalbu manusia.
Terkadang shalat yang kita kerjakan seperti hanya sebatas yang bersangkut paut dengan hukum-hukum tentang syaratnya, rukunnya, sah dan batalnya saja. Kita tidak lebih laiknya mesin yang diprogram untuk menegakan salat tanpa merasakan kesan setelahnya.
Karenanya, dalam menjalankan agama, jangan sampai didasarkan atas suatu konstruksi pemikiran yang sempit dan koridor-koridor normatif yang serba membatasi. Terdapat empat nilai yang paling esensial dalam beragama.
Pertama, al-Tawhid (tauhid).
Nilai dasar tauhid mengajarkan kepada kita bahwa satu-satunya Wujud Mutlak adalah Allah, Dia-lah satu-satunya entitas yang tidak bermula dan tidak berakhir (qadim dan baqa).
Nilai tauhid pula menjadi dasar seluruh konsep dan aktivitas umat Islam, baik ekonomi, politik, sosial maupun budaya. Hakikat tauhid adalah penyerahan diri yang bulat kepada kehendak Ilahi, baik menyangkut ibadah maupun muamalah.
Baca Juga: Harga New Honda Vario 125 Mulai Rp22 Jutaan, Ini Spesifikasi dan Tipe Terbaru Oktober 2022
Jadi shalat, hidup, mati, itu semuanya kita orientasikan hanya kepada Allah dan karena Allah. Sebagaimana Firman Allah SWT: