Beberapa waktu terus menanti dan menanti, namun tak juga impian itu datang. Kadang seolah jadi putus asa karena sudah seringkali memohon pada Allah.
Namun seorang muslim wajib optimis. Sikap optimis yakni sikap yang terus berjuang dengan sungguh-sungguh, sehingga tidak mudah prustasi dalam setiap menghadapi ujian dan cobaan.
Oleh karena itu dalam berdo’a memohon kepada Allah, karena Allah begitu dekat pada orang yang berdo’a. Boleh jadi terkabulnya do’a tersebut tertunda. Boleh jadi pula Allah mengganti permintaan tadi dengan yang lainnya dan pasti pilihan Allah adalah yang terbaik.
Ayat yang patut direnungkan adalah firman Allah Ta’ala,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186).
Jadi agar doa kita di ijabah Allah, wajib ikhtiar di jalan yg benar, dengan yakin dan terus melaksanakan perintah Allah.
Khutbah Kedua
Sebagian sahabat radhiyallahu ‘anhum berkata,