Khutbah Jumat Hari Ini 8 Juli 2022 Edisi Terkini, Tema: Hikmah Haji dan Hari Raya Idul Adha bagi Umat Islam

- 8 Juli 2022, 07:45 WIB
Jemaah haji Indonesia
Jemaah haji Indonesia /./ Instagram Kemenag RI/ Tangkapan layar

SEPUTARLAMPUNG.COM - Simak Khutbah Jumat hari ini 8 Juli 2022 terbaru, singkat, dan mudah dipahami, dengan tema Hikmah Haji dan Hari Raya Idul Adha Bagi Umat Islam.

Sebelumnya, mari tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak.

Mudah-mudahan kita tergolong orang yang bertakwa yang akan mendapatkan petunjuk dalam setiap langkah kehidupan kita.

Baca Juga: Ini Link Hasil Pengumuman PPDB Sulawesi Selatan SMA-SMK 2022 Tahap 3 pada 8 Juli: Cek Jadwal Daftar Ulang

Selain itu, dengan keimanan serta ketaqwaan yang kokoh ini, semoga kita akan mampu menjadi umat Islam yang sempurna yang mampu mewujudkan rukun iman dan melaksanakan rukun Islam.

Khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada 8 Juli 2022.

Memasuki bulan yang mulia ini, yakni bulan Dzulhijjah yang merupakan permulaan bulan haji, kembali kami mengingatkan tentang pentingnya arti dari ibadah haji, dengan harapan kita bisa menata kembali niat kita dalam melaksanakan rukun Islam yang kelima tersebut.

Ibadah Haji adalah ibadah yang istimewa. Pelaksanaan rukun Islam yang kelima ini membutuhkan persiapan serta bekal ilmu, mental, kondisi fisik, dan finansial yang cukup. Keutamaan haji terekam jelas dalam teks-teks hadits.

Kesempurnaan Islam kita bisa kita raih dengan menjalankan lima ibadah yang terangkum dalam rukun Islam, salah satunya Ibadah Haji.

Baca Juga: Hasil Seleksi Pengumuman PPDB Lampung 2022 SMA-SMK Bisa Dilihat Mulai Jumat 8 Juli, Cek via Link Resmi

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Hikmah Haji dan Hari Raya Idul Adha Bagi Umat Islam,’ sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman lirboyo.net.

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ، وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (سورة التوبة: ٣٦)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah yang singkat ini, kami berpesan kepada diri sendiri khususnya dan kepada hadirin sekalian untuk selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. Dengan tetap menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua yang dilarang-Nya.

Ketahuilah bahwa pada saat ini kita telah memasuki salah satu bulan yang mulia yakni bulan Dzul qo’dah. Bulan yang merupakan permulaan bulan haji ini merupakan salah satu dari ke-empat bulan yang dimuliakan. Allah Swt. Berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ، وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ(سورة التوبة: ٣٦)

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang diagungkan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab)” (QS at-Taubah: 36)

Selain itu bulan Dzulqo’dah merupakan awal dari bulan haji, bulan di mana umat muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong menuju Makkah dan Madinah, berziarah ke kota di mana pertama kali agama Islam menampakkan cahayanya dari kota tersebut.

Baca Juga: 8 Cara Mudah Menghilangkan Bau Prengus dan Amis pada Daging Kambing, Bisa Pakai Perasaan Jeruk Nipis

Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan:

اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ (رواه البخاري) –

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji” (HR al-Bukhari).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Pada tahun ini alhamdulilah kita patut bersyukur, sebab pemerintah Indonesia sudah mendapatkan izin dari pemerintah Arab Saudi untuk memberangkatkan para calon jamaah haji dari Indonesia.

Dengan adanya nikmat ini, kita patut mengingat bahwa ibadah haji bukanlah untuk memamerkan status sosial. Sangat disayangkan sekali andai saja ada orang yang berangkat haji hanya untuk dipanggil sebagai Bpk. Haji fulan, bahkan sampai hati orang tersebut berulang kali berangkat haji dan setiap tahun berangkat umrah sementara orang di sekitar, ekonominya masih kekurangan, masih ada yang kelaparan, masih ada anak yang tidak berkesempatan mengenyam bangku sekolahan.

Sayyid Abdurrahman ibn Muhammad ba’alawi dalam karangan beliau mengatakan, haram hukumnya berangkat haji sementara masih ada tetangganya yang kelaparan.

Selain itu hendaknya kita mengingat bahwa haji yang diterima di sisi Allah Swt. adalah haji mabrur, dalam sebuah hadis Rasulullah Saw. bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عنه أَنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم قال: اَلْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كفَّارَةٌ لِمَا بينَهمَا ، وَالْحجُّ الْمَبْرُورُ لَيسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

“Dari Abu Hurairah Radhiallahu ’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan surga” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Syeikh Ibrohim al-Khowas Rohimahulloh mengatakan, termasuk tanda-tanda haji mabrur adalah mendapat mahkota ridho dari Allah Swt., setelah kembali dari haji ia membawa hadiah berupa akhlak yang terpuji, selalu menjaga diri dari perbuatan dosa, tidak melihat orang lain dengan pandangan yang merendahkan dan tidak sudi untuk memperebutkan harta dunia sampai akhir hayatnya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Kita tentu tidak ingin ibadah yang kita lakukan tidak bernilai di sisi Allah Swt. apalagi dapat mendatangkan murka dari Allah Swt. Maka dari itu marilah kita kembali menata hati kita, menata niat di setiap ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah Swt.

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجالاً وَعَلى كُلِّ ضامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ (27) لِيَشْهَدُوا مَنافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوماتٍ عَلى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعامِ فَكُلُوا مِنْها وَأَطْعِمُوا الْبائِسَ الْفَقِيرَ(28)

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

 

Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah