وَتَزَوَّدُوا فَإنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُوانِي يَا أولِي الأَلبَابِ
Artinya: “Dan berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah; 197)
Jama’ah sholat Jum’at yang dirahmati Alloh…
Umumnya, kita hanya ingat dan bertakwa kepada Allah di saat-saat tertentu, terutama di saat mendapat kesulitan dan kesusahan. Namun, di kala kemudahan dan kebahagiaan menghampiri, kita lalai dan lupa.
Kita tak sadar, bahwa kenikmatan yang kita dapat adalah anugrah Allah Yang Maha Pencipta lagi Maha Pemurah.
Bukankah sikap ini sama halnya dengan sebuah penghinaan? Mendekat di kala membutuhkan, dan meninggalkan begitu saja bila hajat telah terpenuhi.
Dalam Al-Qur’an Allah menegur manusia yang bersikap demikian dengan menyebutnya sebagai orang-orang yang melampaui batas. Allah berfirman:
وَإِذَا مَسَّ الإِنسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنبِهِ أَو قَاعِدًا أَو قَائِماً فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إلَى ضُرِّ مَسَّهُ كَذلِكَ زُيِّنَ لِلمُسْفِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus; 12)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Alloh