Inilah Arti Kata Subhanallah dan Masya Allah serta Penggunaannya yang Tepat, Pahami Perbedaannya

- 17 Juni 2022, 20:12 WIB
Ilustrasi Tasbih.
Ilustrasi Tasbih. /Pixabay/Iqbalnuril

SEPUTARLAMPUNG.COM – Apa arti kata Masya Allah dan Subhanallah? Serta bagaimana penggunaannya yang tepat? Simak ulasan berikut.

Kata Masya Allah dan Subhanallah sering kali diucapkan oleh kaum muslimin.

Kedua lafaz tersebut sama-sama diungkapkan sebagai wujud mengagungkan kuasa Allah SWT.

Baca Juga: Niat Sholat Tahajud Lengkap dengan Tata Cara Sholat dan Doa setelah Sholat Tahajud

Namun, ternyata banyak umat muslim yang kadang keliru dalam melafalkan Masya Allah dan Subhanallah.

Kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain.

Lalu, apa arti Masya Allah?

Mengutip kitab Tafsir Al Quranul Karim untuk surat Al Kahfi, Masya Allah memiliki 2 arti, yang pertama adalah “inilah yang dikehendaki oleh Allah” di mana merujuk pada lafaz utuhnya yaitu hadzaa maa syaa Allah.

Arti yang kedua adalah “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka terjadilah”, berasal dari lafaz utuhnya yaitu maa syaa Allahu kaana.

Baca Juga: Mau Berkurban tapi Belum Aqiqah, Bagaimana Baiknya? Simak Penjelasan Buya Yahya dan Ustadz Abdul Somad Berikut

Kedua arti tersebut menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi dan dialami oleh umat Muslim merupakan atas keinginan Allah SWT.

Maka dari itu, ketika kita menjumpai hal-hal yang menakjubkan lalu mengucapkan Masya Allah, artinya kita sadar akan kekuasaan Allah SWT dan tengah memuji keagungan-Nya.

Bagaimana dengan Subhanallah?

Lafaz ini memiliki arti Maha suci Allah. Subhanallah berarti Maha suci Allah.

Subhanallah diucapkan ketika melihat atau mendengar keburukan atau hal tidak baik.

Dengan mengucapkan Subhanallah maka kita menyadari bahwa Allah Maha Suci dari segala keburukan tersebut.

Baca Juga: Selain Kucing, Hewan Ini Bisa Jadi Penolong di Akhirat jika Dipelihara, Ini Kata Ustadz Abdul Somad

Sebagaimana disampaikan Abu Hurairah, “Suatu hari aku berjunub dan melihat Rasulullah SAW berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauh dari mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelahnya, aku menemui Rasulullah SAW dan beliau bersabda: ‘Wahai Abu Hurairah, mengapa kau malah pergi ketika kami muncul?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman bertemu kalian dalam keadaan junub. Lalu, Rasulullah SAW bersabda: ‘Subhanallah, sesungguhnya, mukmin tidaklah najis.” (HR. Tirmidzi).

Umat muslim dapat berdzikir dengan mengucap Subhanallah dan Masya Allah. Kedua lafaz tersebut sama-sama diungkapkan sebagai wujud mengagungkan kuasa Allah SWT.***

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x