Kita sudah melihat apakah kita lebih takut kepada virus corona atau yang menciptakan corona. Yang namanya virus memang dari sejak manusia ini diciptakan sudah ada, hanya saja nama, jenis dan bahanya berbeda.
Kita sebagai orang yang menyatakan diri sebagai orang yang beriman, mesti tenang menghadapi dan yakinlah setiap penyakit ada obatnya.
Walau bagaimanapun ganasnya virus corona ini, bukan berarti mengendorkan semangat kita untuk beraktifitas menjalani tugas dan rutinitas harian kita.
Demikian juga semua ibadah yang biasa kita lakukan hendaknya terus diistiqomahkan, tentu dengan aturan protocol kesehatan yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan Republik Indonesia.
Termasuk ibadah shalat Idul Adha yang hanya sekali setahun ini, mesti tetap terlaksana. Kalau memungkinkan di masjid atau tempat lainnya dan dipandang aman dari penyebaran virus corona ini, silahkan dilaksanakan dengan penuh khusyu’ dan suka cita.
Jika tidak memungkinkan, bisa kita laksanakan di rumah beserta anggota keluarga yang terbatas, tapi tidak mengurangi makna dan hakikat kita merayakan idul adha.
Jamaah shalat Idul Adha yang berbahagia rahimakumullah.
Ketahuilah bahwa hakikat kita merayakan idul adha adalah kerelaan setiap kita untuk berkorban dengan apa saja yang kita miliki, sesuai dengan kemampuan yang ada.
Kalau yang mampu dengan memotong sapi atau kambing silahkan dan ini yang paling afdhal.