“Dan agar kalian membesarkan nama Allah mengagungkannya atas hidayah yang diberikan-Nya kepadamu supaya kalian menjadi orang-orang yang selalu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)
Khususnya dalam masalah ibadah qurban, Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyari’atkan ibadah yang agung ini sebagai ibadah yang di beberapa ayat Al-Quran digandengkan dengan shalat, ibadah yang berhubungan dengan anggota badan dalam Islam.
Sebagaimana kita ketahui bersama shalat itu adalah ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Jika shalatnya diterima, maka ibadah yang lain pun diterima, karenanya digandengkannya ibadah qurban dengan shalat dalam beberapa ayat Al-Quran,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَا نْحَرْ
“Dirikanlah shalat karena Allah dan berkurbanlah, sembelihlah sembilahanmu karena Allah.” (QS. Al-Kausar[108]: 2)
قُلْ اِنَّ صَلَا تِيْ وَنُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَمَمَا تِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
“Katakanlah sesungguhnya shalatku, sembelihan qurbanku di jalan Allah, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala semata-mata tidak ada sekutu bagi-Nya.” (QS. Al-An’am: 162)
Dengan digandengkannya dua ibadah besar ini menunjukkan berqurban (menyembelih sembelihan di jalan Allah untuk Allah) adalah ibadah yang mengandung pengorbanan besar, mengandung upaya manusia untuk mewujudkan kecintaan yang sejati karena Allah SWT.