“Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh.” (QS. An-Nisa’: 78)
Saudaraku, jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Kafā bil mauti wa’īdzan. Cukuplah kematian itu sebagai peringatan.
Saat ini, kita masih bisa bernafas dengan bebas. Tapi, bagaimana jika suatu saat nanti tubuh kita tiba-tiba lemas. Pikiran kacau, bingung dengan apa yang di rasakan. Nafas mulai sesak. Tersengal-sengal. Serasa nyawa sudah berada di kerongkongan. Malaikat maut menyapa dari arah atas kita. Lalu dia bersiap mencabut nyawa kita.
Saudaraku, ketika kematian menjemput, tak ada lagi yang bisa kita lakukan.
Jangankan ingin menitipkan pesan wasiat kepada orang yang berada di sekeliling kita, ingin mengucap dua kalimat syahadat saja barang kali kita merasa sangat kesulitan saat dalam kondisi sakratul maut.
Sekali-kali tidak bisa. Tidak bisa kita meminta tambahan waktu hidup atau meminta malaikat maut mengundur jadwal pencabutan nyawa kita. Tidak bisa!
Baca Juga: SUDAH DIBUKA Pengumuman TKD-Core Values Rekrutmen BUMN 2022, Cek Hasil Seleksi Sekarang Juga
Inilah ketetapan Allah subhanahu wata’ala, saudaraku.
وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللّٰهُ نَفْسًا اِذَا جَاۤءَ اَجَلُهَاۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْن