Contoh Khutbah Jumat Terbaru Edisi Awal Syawal, 6 Mei 2022, Tema: Berlomba-Lomba Melakukan Kebaikan

- 5 Mei 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat 6 Mei 2022.
Ilustrasi Khutbah Jumat 6 Mei 2022. /pixabay.com/MemoTravels

Rasulullah Saw. telah bersabda:

عَنْ أَنَسٍ بن مالِكٍ رضي الله عنه عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ( متفق عليه)

Artinya : Dari Anasbin Malik r.a. bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidak sempurna keimanan seseorang dari kalian, sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Mutaafaqun ‘alaih).

Baca Juga: Cek! Berikut Harga BBM Pertalite dan Pertamax Terbaru di SPBU Seluruh Indonesia, Berapa Harga di Tempatmu?

Hadirin Kaum Muslimin yang berbahagia di sisi Allah

Hadist ini cukup pendek, tapi makna dan cakupannya sangat luas. Dapat kita ambil beberapa pelajaran yang sangat berharga. Di antaranya pentingnya persatuan dan kasih sayang. Islam bertujuan menciptakan manusia yang penuh keharmonisan dan penuh kasih sayang. Setiap individu hendaknya berusaha mendahulukan kemaslahatan umum dan kedamaian masyarakat sehingga tercipta keadilan dan kedamaian. Semuanya tidak akan terwujud kecuali jika individu yang ada dalam masyarakat menghendaki kebaikan dan kebahagiaan kepada orang lain seperti ia menghendaki untuk dirinya sendiri. Karena itu Rasulullah Saw. menjadikan sikap ini erat kaitannya dengan keimanan, bahkan menjadi konsistensi keimanan seseorang dalam dimensi kemanusiaan.

Keimanan yang sempurna. Keimanan tidak akan kokoh dan mengakar di hati kita sebagai umat muslim kecuali jika kita menjadi manusia yang baik, menghindari egoisme, rasa dendam, kebencian, dan kedengkian. Kita berusaha menghendaki kebaikan dan kebahagiaan untuk orang lain sebagaimana menghendaki kebaikan dan kebahagiaan untuk kita sendiri.

Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini Jumat 6 Mei 2022: RCTI, GTV, ANTV, Trans 7, MNCTV, NET TV dan Trans TV

Peduli terhadap sesama manusia. Termasuk bentuk kesempurnaan iman adalah kepedulian dan kecintaan terhadap sesama manusia termasuk terhadap non-muslim. Mencintai orang- orang non-muslim artinya mencintai mereka agar beriman juga membenci kekafiran dan kefasikan yang mereka lakukan sebagaiamana seorang muslim membenci kefasikan dan kekafiran yang terjadi pada dirinya.

Berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan. Berlomba-lomba dalam kebaikan adalah merupakan sebagian dari kesempurnaan iman. Karena itu seseorang yang ingin memiliki keimanan dan ketakwaan seperti yang di miliki orang yang lebih saleh bukanlah sesuatu yang salah dan juga bukan sifat dengki, bahkan sikap seperti ini merupakan bukti keimanan seseorang dan termasuk perbuatan yang di isyaratkan Allah dalam firman-Nya:

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah