Hal ini diharapkan melahirkan sikap ta'awun, yakni semangat saling menolong dan bekerja sama dengan orang lain secara tulus dan baik.
Orang yang kaya berbagi dengan saudaranya yang fakir dan miskin. Mereka yang berilmu, selayaknya bisa berbagai pengetahuan dengan orang lain.
Dan orang yang sedang mendapat amanah kekuasaan, sudah seharusnya menyejahterakan masyarakatnya.
Puasa diharapkan menumbuhkan semangat solidaritas sosial yang merupakan hasil dari proses transendensi (hablum minallaah) yang mengejawantah dalam sifat kemanusiaan yang luhur (hablu minan-naas).
Kepedulian itu lahir dari panggilan iman dan ketauhidan yang kuat sehingga membentuk solidaritas sosial yang kuat, jernih, dan serba baik. Wallahu'alam bis-shawaab.
Demikian pentingnya menumbuhkan sikap solidaritas bagi sesama di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini sebagai referensi kultum Ramadan pada Ramadan kali ini.***