Network
Hal utama yang perlu dipersiapkan adalah amalan batin. Bagaimana kita memahami Ramadan, bagaimana kecintaan kita terhadap bulan yang mulia tersebut.
Baca Juga: Lupa Mandi Wajib di Bulan Ramadan, Puasa dan Shalatnya Sah atau Tidak? Simak, Penjelasan Ulama Ini
“Sejauh mana Anda memahami Ramadan, keanggungan dan kemuliaan Ramadan, ada apa dengan Ramadhan, pahami dulu lalu rasakan di dalam hati.” jelas Buya Yahya
Menumbuh suburkan kerinduan pada Ramadan dalam hati untuk menghidupkan ibadah selama bulan suci.
Menyambut bukan hanya sekedar ucapan selamat menunaikan ibadah puasa, ucapan Ramadan mubarak dan sebagainya. Sebab, hal tersebut bukanlah yang utama dalam mempersiapkan diri, melainkan bagaimana hati kita menyikapi bulan yang Al Quran turun di dalamnya.
“Marhaban ya Ramadan, waduh membuat macem-macem cerita tentang Ramadhan, tetapi disaat Ramadhan tiba tidak memberikan hak-haknya Ramadhan.” jelas Buya
“Mana tarawih, mana puasa, mana Al Quran, mana khusu’, hal itu semua ada hubungannya memantapkan hati disaat menghadap Ramadhan. Sehingga Ramadan bukan hanya sekedar momen untuk eksis di media sosial.” pungkas Buya Yahya.
Persiapan Ramadan memastikan adalah bagaimana kita berubah setelah Ramadan. Setelah memantafkan hati dalam mempersiapkan Ramadan barulah kita mempersiapkan bagaimana meningkatkan ibadah seperti baca Quran, Sholat Tarawih dan amalan lainnya.
Baru kita akan menjadi orang yang minal aidzin wal faiidzin, kembali kepada Allah SWT yang beruntung dengan pahala berlipat ganda, bukan hanya momen mendapatkan dunia tetapi Ramadan merupakan momen mendapatkan akhirat.***
