Khutbah Jumat 11 Februari 2022 Terbaru dan Menyentuh Hati, Tema: Bagaimana Cara Meningkatkan Sabar?

- 10 Februari 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat.
Ilustrasi Khutbah Jumat. /Makalu/Pixabay

Alhamdulillah, di siang yang mulia ini kita bisa bertatap muka lagi dalam kondisi yang sehat. Khatib berwasiat kepada diri khatib sendiri dan hadirin sekalian, agar selalu memupuk ketakwaan kita. Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat keimanan yang Allah berikan. Dan menjauhkan diri dari apa-apa yang dilarang-Nya.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Rasa syukur kita yang paling besar atas nikmat Allah adalah nikmat berupa iman dan terjaga dari melakukan maksiat. Bersyukur kepada Allah menjadikan kita orang beriman, menghindarkan kita dari maksiat terbesar berupa kekafiran, kesyirikan, bid’ah dan macam maksiat lainnya. Belum lagi kenikmatan indrawi yang menjadi patokan umum dari kita, seperti nikmat hidup tenang, kecukupan harta, kedamaian keluarga dan sebagainya. Kita tidak mampu menghitung semua nikmat itu.

Baca Juga: Khutbah Jumat Edisi 11 Februari 2022 Terbaru, Tema: Pentingnya Menjaga Lisan dan Mata, Mengapa?

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.”

Rasa syukur harus kita implementasikan dalam rupa tindakan nyata. Karena dengan demikian, kita seperti tengah mengikat semua nikmat tersebut agar tidak lepas lebih-lebih bisa bertambah. Syukur adalah pengagungan kita kepada Sang Pemberi nikmat dengan tidak berani-berani kepada-Nya dan mengkufuri nikmat-Nya.

Menurut Imam Al-Ghazali, paling tidak dari ungkapan syukur itu, kita tidak menjadikan anugerah nikmat tersebut sebagai alat untuk bermaksiat. Itulah standar syukur yang paling rendah versi beliau. Tidak menggunakan nikmat yang ada menjadi tunggangan dan tameng untuk bermaksiat.

Hadirin rahimakumullah

Di dunia ini selalu mempunya sisi lain yang berseberangan, ada hitam ada putih, ada gelap ada terang, begitu seterusnya. Seperti kata pepatah, roda selalu berputar. Yang di atas akan merasakan juga bagaimana berada di bawah. Begitulah pola kehidupan. Ujian, kesulitan dan musibah yang kita hadapi, sejatinya mengandung hikmah yang sangat besar jika kita mampu menghadapi dengan sabar.

Halaman:

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah