Materi Khutbah Jumat 4 Februari 2022 Terbaru, Tema Bulan Rajab: Keutamaan Membaca Istighfar Setiap Hari

- 4 Februari 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat, bulan Rajab.
Ilustrasi Khutbah Jumat, bulan Rajab. /sharonang/pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM - Berikut Khutbah Jumat 4 Februari 2022, terbaru, singkat, dan menyentuh hati dapat Anda lihat dalam artikel ini.

Sebelumnya, mari tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak.

Khutbah Jumat kali ini, diharapkan dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada tanggal 4 Februari 2022.

Selama kita hidup untuk memperisapkan bekal kehidupan akhirat, namun kita tidak Sadar bahwa dunia yang kita tempati saat ini tidak kekal.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat 4 Februari 2022 Edisi Bulan Rajab, Tema: Kunci dalam Mencari Ketenangan Hati

Setiap manusia pernah berbuat salah, pernah berbuat dosa, sebab manusia tidaklah luput dari kesalahan dan dosa, baik dosa kecil atau dosa besar, maka dari itu memperbanyak membaca Istighfar setiap hari, agar dipermudah dalam melakukan sesuatu hal.

Jangan sampai kita termasuk kedalam golongan yang Allah tidak sukai, seperti golongan orang syirik atau kufur terhadap nikmat Allah yang selama ini ia dapatkan.

Kedua perbuatan tersebut sudah seharusnya kita jauhi agar tidak menjadi kaum yang di benci oleh Allah Swt dan Rasulullah, sehingga sikap yang harus kita ambil adalah selalu berbuat kebaikan dengan cara berbagi ke sesama dan menjauhi perbuatan yang tercela, serta tidak disukai oleh Allah Swt.

Baca Juga: Ada Bansos Rp2,4 Juta bagi 18,8 Juta KPM dari BPNT atau Bansos Sembako 2022, Ini Cara Daftar dan Cek Penerima

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Keutamaan Membaca Istighfar Setiap Hari,’ disampaikan oleh KH. Mustaqim Askan, sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman Tebuireng Online.

Khutbah Pertama

الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُ لاَمَثِيلَةَ لَهُ ولَا ضِدَّ ولانِدَّ له

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً تَعْدِلُ جَمِيْعِ صَلَوَاتِ اَهْلِ مَـحَـبَّـتِكَ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ سَلاَمًا يَعْدِلُ سَلاَمَهُمْ

اما بعد

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

اوصيكم واياي بتقوى الله فقد فاز المتقون

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Baca Juga: Jangan Biarkan Anak Punya Kebiasaan Ini! Malaikat Mikail Enggan Masuk Rumah Kata Ustadz Adi Hidayat

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Sebagai muslim, kita harus senantiasa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah. Itulah yang dinamakan takwa. Dalam hal ketakwaan ini mari kita koreksi dan mawas diri. Sehingga ketakwaan kita semakin meningkat.

Imam Ahmad ibn Hambal, ulama besar pendiri mazhab Hambali, di masa akhir hidupnya beliau berkeinginan pergi ke kota Basrah. Padahal beliau tidak ada janji dengan seorang pun. Karena saking (sangat) inginnya maka beliau memutuskan untuk pergi. Bahkan dalam sejarahnya, ketika beliau tiba di sana pada waktu salat Isya’ dan melakukan jamaah, beliau merasa sangat tenang.

Setelah selesai beliau ingin istirahat. Namun, beliau ditegur oleh marbot masjid, “wahai syekh, apa yang Anda lakukan di sini?”. Marbot itu tidak tahu bahwa yang ditegur adalah Imam Ahmad ibn Hambal. Maklum waktu itu belum ada foto, sehingga wajahnya jarang dikenal orang.

Baca Juga: Khutbah Jumat, 4 Februari 2022, Jauhi 4 Perkara Ini Agar Terhindar dari Perbuatan Zina

Beliau menjawab, “saya ini musafir, saya ingin istirahat, saya mau tidur”. Namun sang marbot menanggapi Imam Ahmad ibn Hambal dengan kasar, bahkan didorong. Dan pintu masjid pun ditutup rapat. Akhirnya, Imam Ahmad ibn Hambal ingin tidur di teras masjid. Tiba-tiba sang marbot mendatanginya lagi dengan marah-marah, sambil mengatakan, “syekh mau ngapain syekh?”.

Kemudian Imam Ahmad meninggalkan masjid tersebut. Langkah beliau terhenti ketika melihat penjual roti yang sedang mengaduk adonannya. Penjual itu tahu kejadian yang menimpa Imam Ahmad. Penjual itu merasa iba. Dari kejauhan penjual roti itu memanggil Imam Ahmad, “Ya Syekh, sini. Silakan tidur di tempat saya, walaupun tempatnya kecil.”

Begitu Imam Ahmad duduk di belakang penjual roti, beliau melihat gelagat aneh. Si penjual tidak berbicara ketika ia tidak diajak bicara. Saat tidak bicara penjual roti itu terus membuat adonan roti sambil senantiasa membaca istighfar. Ketika menaruh garam, baca Astagfirullah. Ketika memecah telur, baca istigfar. Ketika mengaduk gandum juga begitu. Sampai-sampai Imam Ahmad penasaran.

Karena sangat penasarannya, Imam Ahmad bertanya, “Mas sudah berapa lama Anda lakukan kebiasaan ini?”. “Oh, sudah lama sekali Syekh, saya menjual roti sudah tiga puluh tahun.” Jawab penjual roti.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 4 Februari 2022 Spesial Bulan Rajab, Tema: Ciri Pedagang Mulia yang Berhasil dan Sukses

Lalu Imam Ahmad kembali bertanya, “apa efek yang Anda rasakan atas kebiasaan Anda?”. “Semua keperluan saya pasti dikabulkan, kecuali satu keinginan saya belum dikabulkan”. Jawab penjual roti itu.

“Apa itu?”, tanya Imam Ahmad. “Saya ingin bertemu dengan Imam Ahmad ibn Hambal”. Jawab penjual roti. Mendengar jawaban itu Imam Ahmad langsung takbir, Allahuakbar.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

***

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Tebuireng Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah