Naskah Khutbah Jumat, 4 Februari 2022 Terbaru, Tema tentang Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekitar

- 2 Februari 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi membuang sampah sembarangan.
Ilustrasi membuang sampah sembarangan. //Pixabay/RitaE

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut ini naskah khutbah Jumat, 4 Februari 2022 terbaru, dengan tema ‘Menjaga kebersihan lingkungan sekitar’.

Kebersihan lingkungan sekitar selayaknya harus dijaga oleh setiap masing-masing individu.

Namun, kebiasaan membuang sampah sembarangan masih saja dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia.

Sampah tidak hanya merusak kelestarian lingkungan, tapi juga mengganggu kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Unila Peringkat 9, Berikut Daftar 10 Universitas Negeri dan Swasta Terbaik di Indonesia versi Webometrics

Pencemarannya yang bisa melalui udara, air, tanah, maupun kontak dengan organisme lain dapat menimbulkan penyakit.

Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah.

Naskah khutbah Jumat 4 Februari 2022 ini mengangkat tema tentang menjaga kebersihan lingkungan agar kita kembali mengingat betapa penting dan nikmatnya hidup di lingkungan yang bersih.

Baca Juga: 8 Peristiwa Bersejarah dan Penting di Bulan Rajab, Mulai dari Isra Miraj hingga Pembebasan Baitul Maqdis

Dilansir seputarlampung.com dari suaramuhammadiyah.id, berikut naskah khutbah Jumat, 4 Februari 2022 dengan tema ‘Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekitar’.

Khutbah pertama

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونَسْتَعِيْنُهُ، وَنَسْتَغْفِرُهُ، ونَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ َأَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ، فَلَا هَادِيَ لَهُ. وأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin yang kami muliakan.

Cara terbaik menikmati hidup ini adalah dengan mensyukurinya. Yaitu bersyukur atas semua yang dihadiahkan Allah kepada kita. Sebab dengan syukur hati akan menjadi tenang. Sebaliknya tanpa rasa syukur, hati manusia tidak akan tentram karena selalu diselimuti rasa ketidakpuasan, dan selamanya tidak akan merasa cukup.

Syukur merupakan buah dari akhlak seorang hamba terhadap Tuhannya, dan kiblat akhlak seorang Muslim adalah Nabi Muhammad saw. Karena pada diri beliau terdapat suri teladan yang baik. Semoga kita senantiasa bisa meneladani akhlak Nabi Muhammad saw baik sebagai individu, anggota masyarakat, maupun dalam konteks berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Tata Cara Puasa Rajab Lengkap dengan Bacaan Niat Puasa Sunnah Rajab dan Amalan yang Baik Dilakukan

Hadirin yang kami muliakan.

Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis. Di mana negara iklim tropis ini hanya memiliki dua musim selama setahun, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Saat ini, kita sudah memasuki musim penghujan di akhir tahun 2021.

Ada pepatah mengatakan, sedia payung sebelum hujan. Pepatah lain menguaatkan, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Tapi mengapa di Indonesia musim penghujan identik dengan musim banjir? Hujan turun banjir pun tiba. Selalu seperti itu dan terus menerus terulang.

Jawabanya bukan ada di ujung langit. Kita semua tentu sudah tahu sebab kita juga sudah melihat, terjadi banjir karena saluran air terhambat sampah. Selokan, gorong-gorong, sungai, semak-semak, tapi jalan, semua dipenuhi oleh sampah. Sampah siapa? Ya sampahmu sendiri, ya sampah kita semua. Buang sampah sembarangan masih jadi budaya umum keseharian masyarakat Indonesia, selain budaya tidak suka membaca.

Baca Juga: Khutbah Jumat 28 Januari 2022, Tema Terbaru: Rusaknya Kehormatan dan Kesucian Diri Umat Muslim karena Zina

Sebenarnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah mengeluarkan fatwa tentang haramnya membuang sampah. Hal itu tertuang dalam Fatwa MUI No 41 Tahun 2014 tentang Pengelolan Sampah untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan. Berikut beberapa poin dari fatwa tersebut:

Setiap muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan barang-barang gunaan untuk kemaslahatan serta menghindarkan diri dari berbagai penyakit serta perbuatan tabdzir dan israf.

Membuang sampah sembarangan dan/atau membuang barang yang masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan diri maupun orang lain hukumnya haram.

Pemerintah dan Pengusaha wajib mengelola sampah guna menghindari kemudharatan bagi makhluk hidup.

Mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan umat hukumnya wajib kifayah.

Hadirin yang kami muliakan.

Dari fatwa di atas, selain diharamkan membuang sampah sembarangan, kita Muslim di Indonesia juga ditegaskan untuk tidak berbuat mubazdir dan berlebihan, mau mengelola sampah (salah satunya dengan membayar pengelolaan sampah) serta disarankan untuk mendaur ulang untuk digunakan kembali (reduse).

Baca Juga: Sambut Bulan Rajab 1443 H dengan Membagikan Twibbon untuk Status Media Sosial, Cek Link Keren Ini

Dalam hadits dikatakan : “Iman itu 70 dan sekian cabang, yang paling tinggi adalah kalimat Laa Ilaaha Illallah, yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan” (Muttafaqun ‘alaih).

Sampah adalah gangguan. Mengganggu pemndangan bagi mata yang melihat serta merugikan banyak orang, termasuk diri sendiri, karena bisa mengakibatkan saluran air tersumbat hingga melahirkan banjir. Kalau menyingkirkannya saja itu indikator dari selemah-lemahnya iman, lalu bagaimana jika dengan sengaja membuangnya tidak pada tempatnya? Masih berimankah? Kata Ebit G Ade “coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.”

Sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam: “Janganlah memulai memberikan bahaya pada orang lain, jangan pula membalas memberi bahaya” (HR. Malik secara mursal).

At Tirmidzi dan lainnya meriwayatkan dari Sa’id bin Musayyab, Nabi bersabda:

“Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai yang baik, Allah itu bersih dan mencintai kebersihan, Allah itu Maha Pemberi dan mencintai sifat suka memberi, Allah itu Maha Pemurah dan menyukai kedermawanan. Maka bersihkanlah halaman rumahmu dan terasmu, janganlah meniru orang Yahudi.”

Hadirin yang kami muliakan.

Ada baiknya kita kembali merenungkan firman Allah dalam Qs

وَلَا تُلۡقُواْ بِأَيۡدِيكُمۡ إِلَى ٱلتَّهۡلُكَةِ وَأَحۡسِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

“dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

Membuang sampah sembarangan akan melahirkan bencana alam, banjir salah satunya. Dalam waktu yang cukup lama, akan berimbas pada keberlangsungan kehidupan di bumi. Saat ini paling disorot oleh dunia internasonal adalah menggunungnya sampah plastik. Sebagian komunitas dan organisasi penggiat dan pecinta lingkungan hidup sudah menyuarakan menolak bahan plastik sekali pakai. Sebagaian lagi menyuarakan minum dengan tambler.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat 28 Januari 2022, Tema: Inilah Hak-Hak Tetangga Wajib Dipenuhi sebagai Seorang Muslim

Di saat orang lain sudah berbicara dan berbuat untuk menjaga alam dengan berbagai gerakan, sementara kita masih dengan seenaknya mebuang sampah sembarangan, tentu ini sangat ketinggalan zaman.

Sekali lagi, jangan salahkan hujan yang turun manaka banjir datang, banjir melanda karena sampahmu sendiri.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَ لَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ العَظِيْمِ وَ نَفَعَنِيْ وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنّيْ وَ مِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَ الْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنِ وَ لَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ, أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَ إِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ, وَ لَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Hadirin yang kami muliakan.

Melestarikan alam dan menjaga lingkungan hidup adalah salah satu perintah Islam. Hal sederhana tapi bermanfaat besar, salah satunya dengan membunag sampah pada tempatnya. Di kalangan pemerhati lingkungan terkenal slogan “Bumi bukan Tempat Sampah.” Artinya tidak ada pilihan lain selain mengelola sampah dan mendaur ulangnya. Semoga lewat khutbah ini kita bisa menjadi lebih bijak lagi terutama dalam hal akhlak terhadap lingkungan dan alam.

Mari kita memohon kepada Allah agar kita diberi kekuatan untuk menjaga dan melestarikan alam ini.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَعْوَاتِ. اللّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِهِمْ الْإِيْمَانَ وَالحِكْمَةَ وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يَشْكُرُوْا نِعْمَتَكَ الَتِي أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ.

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِنَا ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا ، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ ، وَجَنِّبْنَا الفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ ، وَبَارِكْ لَنَا فيْ أَسْمَاعِنَا ، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوْبِنَا ، وَأَزْوَاجِنَا ، وَذُرِّيَّاتِنَا ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِيْنَ لِنِعْمَتِكَ ، مُثْنِيْنَ بِهَا ، قَابِلِيْهَا ، وَأَتَمَّهَا عَلَيْنَا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ, َقِنَا عَذَابَ النَّارِ, وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ, وَ الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

***

 

Editor: Desy Listhiana Anggraini

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah