SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut ini adalah Asbabun Nuzul dan kandungan Surah Al Adiyat Ayat 1-11, yang dilengkapi juga dengan tulisan bacaan arab, latin, dan artinya dalam bahasa Indonesia.
Surah Al Adiyat ayat 1-11 adalah surah ke-13 yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Tepatya turun setelah Surah Al Ashr dan sebelum Surah Al Kautsar
Namun, dalam urutan susunan Alquran, Surah Al Adiyat ayat 1-11 adalah surah yang ke-100 dalam ayat Alquran.
Surah ini diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam di kota Mekkah, karenanya surah Al Adiyat tergolong surah Makkiyah.
Nama Al Adiyat diambil dari kata Al Adiyat pada ayat pertama yang artinya kuda yang berlari kencang.
Secara umum, surah Al Adiyat ini menggambarkan tentang kerugian kebanyakan manusia pada hari terjadinya kiamat kelak. Kerugian itu adalah bagi mereka yang ingkar kepada nikmat Allah, bakhil karena cinta dunia dan tidak mempersiapkan diri menghadapi akhirat.
Asbabun nuzul Surah Al Adiyat ayat 1-11
Surat Al Adiyat merupakan surat Makkiyah, namun sebagian ulama berpendapat bahwa surat Al Adiyat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam hijrah ke Madinah.
Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Bazzar, Ibnu Abi Hatim dan Hakim tentang asbabun nuzul ayat 1 surat Al Adiyat.
Dari Ibnu Abbas, ia berkata Rasulullah Saw mengirim pasukan berkuda. Selama satu bulan tak ada kabar, lantas turunlah surat Al Adiyat.
Sementara itu, secara urutan mushaf, surah Al Adiyat berada setelah surah Al Zalzalah, di mana surah Al Zalzalah diakhiri dengan balasan atas setiap kebaikan dan keburukan manusia, maka surat Al Adiyat menjelaskan apa yang mengantarkan manusia pada amal-amal buruk tersebut.
Surat Al Adiyat ini diawali dengan sumpah Allah. Dia bersumpah dengan kuda perang yang lari kencang tengerah-engah hingga memercikkan api saat kakinya bergesekan dengan batu. Semua itu rela dilakukan kuda demi memenuhi kehendak tuannya.
Hal ini mengingatkan manusia, mengapa justru mereka ingkar kepada nikmat-nikmat Allah. Mengapa tidak seperti kuda yang siap dikendalikan ke medan perang kapan saja.
Maka manusia diingatkan agar tidak mencintai dunia yang membuat bakhil. Sementara kelak saat semua dibangkitkkan kembali, harta dunia yang dulu dicintai itu tidak akan memberi manfaat apapun.
Pada saat itu, semua yang tersembunyi dalam hati akan Allah tampakkan, termasuk kecintaan manusia yang begitu besar pada dunia. Manusia diingatkan akan nyatanya hari kebangkitan, di mana akan ada hisab dan balasan.
Berikut bacaan lengkap Surah Al Adiyat ayat 1-11 dalam tulisan arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesianya, yang dikutip dari laman quran.kemenag.go.id:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirroh maanirrohiim
Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
وَالْعٰدِيٰتِ ضَبْحًاۙ - ١
1. wal-'ādiyāti ḍab-ḥā
Artinya: Demi kuda perang yang berlari kencang terengah-engah,
فَالْمُوْرِيٰتِ قَدْحًاۙ - ٢
2. fal-mụriyāti qad-ḥā
Artinya: dan kuda yang memercikkan bunga api (dengan pukulan kuku kakinya),
فَالْمُغِيْرٰتِ صُبْحًاۙ - ٣
3. fal-mugīrāti ṣub-ḥā
Artinya: dan kuda yang menyerang (dengan tiba-tiba) pada waktu pagi,
فَاَثَرْنَ بِهٖ نَقْعًاۙ - ٤
4. fa aṡarna bihī naq'ā
Artinya: sehingga menerbangkan debu,
فَوَسَطْنَ بِهٖ جَمْعًاۙ - ٥
5. fa wasaṭna bihī jam'ā
Artinya: lalu menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ ۚ - ٦
6. innal-insāna lirabbihī lakanụd
Artinya: sungguh, manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya,
وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ - ٧
7. wa innahụ 'alā żālika lasyahīd
Artinya: dan sesungguhnya dia (manusia) menyaksikan (mengakui) keingkarannya,
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ ۗ - ٨
8. wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd
Artinya: dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.
اَفَلَا يَعْلَمُ اِذَا بُعْثِرَ مَا فِى الْقُبُوْرِۙ - ٩
9. a fa lā ya'lamu iżā bu'ṡira mā fil-qubụr
Artinya: Maka tidakkah dia mengetahui apabila apa yang di dalam kubur dikeluarkan,
وَحُصِّلَ مَا فِى الصُّدُوْرِۙ - ١٠
10. wa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụr
Artinya: dan apa yang tersimpan di dalam dada dilahirkan?
اِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّخَبِيْرٌ ࣖ - ١١
11. inna rabbahum bihim yauma`iżil lakhabīr
Artinya: sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Mahateliti terhadap keadaan mereka.***