NASKAH Khutbah Jumat 24 Desember 2021 Terbaru dan Mudah Dipahami, Tema: Berlomba dalam Kebaikan

- 23 Desember 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat 24 Desember 2021.*
Ilustrasi Khutbah Jumat 24 Desember 2021.* //Pixabay/Makalu

SEPUTARLAMPUNG.COM – Berikut Khutbah Jumat edisi 24  Desember 2021 terbaru dan mudah dipahami. Tema yang diulas kali ini, masih berkatitan dengan kondisi akhir tahun 2021 dan menyambut Tahun Baru 2022.

Akhir Tahun 2021 tinggal beberapa hari lagi, apakah Anda sudah menyiapkan rencana untuk menyambut awal 2022? Jika belum, coba rencanakan sesuatu kebaikan yang  bisa membuat Anda nyaman dan bisa menjadi rutinitas selanjutnya.

Saat ini kita hidup di  zaman yang penuh persaingan. Apapun bentuknya dan wujudnya dapat kita peroleh dengan mudah, tanpa memikirkan akibat dari apa yang kita dapatkan.

Kita sudah merasakan betapa mencari sumber penghidupan di masa ini, tentunya sangat berat dan penuh tantangan.
 
 
Apabila seseorang tidak memiliki bekal dalam menjalani hidupnya, ia akan tersisih dan terasingkan.

Kedengkian merupakan sifat yang muncul karena ada sebab yang memicu dan pemicu tersebut muncul karena ada persaingan.
 
Bersaing dengan sehat merupakan jalan yang dianjurkan oleh Rasullah SAW dan menjelang akhir tahun ini, mari kita ciptakan  perlombaan untuk bersaing menjadi orang yang paling baik.

Khutbah Jumat kali ini, diharapkan  dapat dijadikan referensi untuk Anda yang ditugaskan sebagai petugas Khotib Sholat Jumat pada  24  Desember 2021.

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Jumat bertema, ‘Berlomba Dalam Kebaikan agar dapat Memperoleh Keuntungan Dunia dan Akhirat,’ sebagaimana dikutip Seputarlampung.com dari laman lirboyo.net.
 

Khutbah 1
 
السلام عليكم ورحمة الله وبركات
الحمد لله علَّمَ الإِنسَانَ. عَلَّمَ الإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ. مِنْ لَدُنْ أَبِيهِ أَدَمَ إِلَى هذِهِ الأَيَّامِ. بِعِلمِهِ القَدِيمِ الَّذِي لَم يَزَل مَوصُوفاً بِهِ فِي أَزَلِ الأَزَالِ. كُلُّ شَيءٍ مَوجُودٌ بِقَضَائِهِ وَقَدَرِهِ وَمَشِيئَتِهِ. وَكَوَّرَ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ فَجَعَلَ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّهَارَ مَعَاشًا. لِيَنتَشِرَ خَلقُهُ فِي ابْتِغَاءِ فَضلِهِ وَيَنتَعِشُونَ بِهِ عَن ضَرَاعَة الحَا جَات انتعَاشًا.

أَشْهَدُ أنْ لَا إِله إِلَّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ فِي مُلكِهِ وَمَلَكُوتِهِ. وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ المَبعُوثُ إِلَى كَافَةِ الأَنَامِ
بِحَمْلِ شَرِيعَتِهِ وَكَلَامِهِ الحَكِيمِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَأَصحَابِهِ أَحْيَوا دِينَ خَلِيلِكَ أَمَّا بَعدُ.

Hadirin jamaah jumat,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita sejenak mengingat salah satu perintah Allah kepada para hamba-Nya. Yakni perintah untuk senantiasa bertakwa dan meningkatkan ketakwaan. Kemudian mari kita niatkan dan kita nadzarkan dalam sanubari, untuk melaksanakan perintah takwa itu. Hal ini tidak lain  adalah agar kita dapat menggapai maqom muttaqin dalam pandangan Allah. Yakni orang yang bertakwa dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya. Allah Swt. berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

(QS. Ali ‘Imran; 102)

Hadirin jamaah jumat,

Zaman di mana kita hidup sekarang ini adalah zaman yang penuh persaingan. Kita sudah merasakan betapa mencari sumber penghidupan di masa ini sangat berat dan penuh tantangan. Ketika seseorang tidak memiliki bekal dalam mengarungi hidupnya, niscaya ia akan tersisih dan terpinggirkan. Pertarungan untuk mendapatkan sumber penghidupan tiada habisnya. Karena hal itu sudah menjadi titah Allah pada umat manusia. Sebagaimana telah disebutkan dalam Al-Quran:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumiز” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Qs. Al-Baqoroh; 30)
 

Sekelompok sahabat nabi mengatakan bahwa Allah berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka (malaikat) berkata, “Bagaimana sifat-sifat khalifah Anda itu?” Allah menjawab, “Ia memiliki keturunan yang akan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka saling mendengki dan menumpahkan darah.”

Kedengkian merupakan sifat yang muncul karena ada sebab yang memicu. Dan pemicu mayoritas adalah karena adanya persaingan-persaingan. Persaingan adalah bagian dari sunatullah yang berjalan di bumi.
 
Walaupun demikian, tidak seharusnya ia menyebabkan kita saling bermusuhan akibat sifat saling mendengki tersebut. Nabi yang menjadi junjungan kita, jauh-jauh hari sudah memperingatkan kita agar kita menjauhi sifat dengki. Nabi bersabda,

إيَّاكُم وَالكِبْرَ فَإِنَّ إِبْلِيسَ حَمَلَهُ الكِبرُ عَلَى أَن لَا يَسجُدَ لِآدَمَ وَإِيَّاكُم وَالحِرصَ فَإِنَّ آدَمَ حَمَلَهُ الحِرصُ عَلَى أَن أَكَلَ مِنَ الشَّجَرَةِ وَإِيَّاكُم وَالحَسَدَ فَإِنَّ بَنِي آدَمَ قَتَلَ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ حَسَدٌا فَهُنَّ أصلُ كُلِّ خَطِيئَةٍ

“Takutlah pada kesombongan, karena sesungguhnya sifat sombong telah mendorong Iblis untuk tidak mau bersujud pada Adam. Takutlah pada kerakusan, karena ia telah mendorong Adam memakan pohon (khuldi). Takutlah kalian pada kedengkian. Karena sesungguhnya keturunan Adam menumpahkan darah saudaranya karena rasa dengki. Ketiganya adalah sumber segala kejelekan.

(Ibnu Asakir dari Ibnu Mas’ud)
 

Dalam ayat lain, Allah menjelaskan, manusia hendaknya salinga berlomba-lomba dalam kebaikan. Tentunya dengan persaingan yang sportif dan jujur. Karena Allah hanya menganjurkan perlombaan dalam kebaikan.

لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

“Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,”  (Qs. Al-Maidah; 48)

Perlombaan yang diridlai Allah hanyalah perlombaan dalam konteks kebaikan, bukan dalam kejahatan dan kemaksiatan.
 
Maka untuk menjalankan perintah berlomba-lomba dalam kebaikan, hendaknya kita dapat membedakan mana perkara yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh.
 
Untuk mengetahui hal itu, hanya ada satu cara yakni dengan ilmu. Hanya dengan ilmu, maka perkara yang dilarang dan yang dihalalkan Allah akan dapat diketahui.

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Dari sinilah para Ulama merumuskan bahwa bagi seorang Muslim wajib mengetahui hukum pekerjaan dan tindakan yang akan ia kerjakan sebelum memasukinya. Hal ini tentunya adalah untuk mencegah agar kita tidak mudah terjatuh ke dalam lubang kemaksiatan ketika bekerja.
 

Karena selain memerintahkan hambanya untuk bekerja, Allah juga memerintahkannya untuk menjaga dari melakukan larangan-larangan-Nya.

Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan saling merelakan di antara kamu.”

(Qs. An-Nisa; 29)

Sufyan At-Tsauri seorang mujtahid dan sufi besar di zamannya mengatakan,

مَن أَرَادَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةَ فَعَلَيهِ بِطَلَبِ العِلمِ

“Barang siapa yang menginginkan (kemakmuran) dunia dan (kemakmuran) akhirat, maka hendaknya ia mencari ilmu.”
Keuntungan dunia tidak ada artinya jika diperoleh dengan cara yang tidak benar. Begitu pula kebahagiaan akhirat, tidak akan dapat dicapai kecuali dengan amal yang dilandasi dengan ilmu. Maka menambah pengetahuan, baik untuk urusan dunia maupun akhirat sangat penting, dan tidak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم فِى القُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِفَهْمِهِ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ اللّهُمَّ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
 
Baca Juga: Kerap Dianggap Pembawa Sial, Ternyata Ini Penjelasan Ilmiah dan Pandangan Islam Terkait Mitos Rumah Tusuk Sate

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.
 
***

Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqir

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x