Artinya: Dan (ingatlah), ketia Ibrahim berdoa: “Tuhan Pemeliharaku, jadikanlah negeri ini (negeri yang) aman sentosa dan anugerahilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan Hari Kemudian.”
Jamaah Jumat yang di rahmati Allah
Becermin dari doa-doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim di atas, ada beberapa teladan yang perlu kita perhatikan dalam menyampaikan doa kepada Allah Swt. Pertama, Nabi Ibrahim berdoa agar diberikan keturunan yang saleh. Dalam bahasa Arab, saleh bermakna terhindar dari kerusakan dan keburukan. Maka orang yang saleh berarti orang yang terhindar dari kerusakan atau hal-hal yang bersifat buruk. Yang dimaksud tentu saja perilakunya dan kepribadiannya, yang mencakup kata, sikap, perbuatan, pikiran, bahkan perasaannya.
Kedua, dalam setiap doanya, Nabi Ibrahim selalu mengikutsertakan anak-anak keturunannya. Beliau tidak semata-mata memohon kebaikan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk generasi penerusnya. Ini menandakan bahwa Ibrahim tidak egois sebagai orang tua yang diberikan amanah oleh Allah Swt.
Ketiga, selain tidak melupakan anak-keturunannya, Nabi Ibrahim juga selalu mendoakan negeri di mana dia tinggal dengan pelbagai kebaikan. Ini penting. Ibrahim selalu memohon keamanan, ketenteraman, kemakmuran, dan rezeki yang cukup untuk penduduk negerinya. Kota Makkah yang didoakan begitu aman, nyaman, dan tenteram. Siapa saja yang berkunjung akan tercukupi kebutuhannya. Bahkan siapa saja yang pernah berkunjung akan selalu memiliki keinginan untuk kembali mengunjunginya lagi dan lagi.
Dan, keempat, Nabi Ibrahim selalu memohon ampunan untuk dirinya, kedua orangtuanya, juga segenap kaum muslimin di manapun mereka untuk kebaikan kelak di Hari Perhitungan. Ini berita sangat menggembirakan, bukan? Bagaimana mungkin Allah Swt. menolak doa kekasihnya khalilullah Ibrahim a.s.
Demikianlah, di kehidupan sehari-hari, dalam berdoa hendaklah kita meniru apa yang dilakukan Nabi Ibrahim a.s. Kita memohon keturunan yang saleh, selalu mengikutsertakan keluarga dan keturunan kita, tidak lupa mendoakan keamanan dan ketenteraman negeri dimana kita tinggal, juga memohonkan ampunan kepada semua orang yang beriman.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Jumat Kedua, Doa Nabi Ibrahim