SEPUTARLAMPUNG.COM - Dzikir dan doa adalah dua amalan yang sangat dianjurkan oleh Islam sebagai perisai hidup muslim. Salah satu yang bisa kita pilih sebagai dzikir dan menjadi bagian dari doa adalah bacaan Asmaul Husna.
Secara harfiah, Asmaul Husna adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan Allah.
Ada perbedaan jumlah asmaul husna di kalangan ulama. Ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama.
Namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat zat Allah yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad.
Di antara jumlah-jumlah di atas, 99 adalah jumlah asmaul husna yang paling banyak dikenal oleh umat muslim di Indonesia.
Asmaul husna sendiri selain untuk memahami hubungan seorang makhluk dengan Sang Pencipta-Nya, juga agar kita semakin memaknai arti kebesaran dan keagungan Sang Pencipta.
Baca Juga: Jangan Lewatkan! Ini 2 Waktu Sangat Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat
Berikut 99 asmaul husna beserta artinya:
- Ar Rahman: Yang Maha Pengasih
- Ar Rahiim: Yang Maha Penyayang
- Al Malik: Yang Maha Merajai
- Al Quddus: Yang Maha Suci
- As Salaam: Yang Maha Memberi Kesejahteraan
- Al Mu'min: Yang Maha Memberi Keamanan
- Al Muhaimin: Yang Maha Mengatur
- Al 'Aziiz: Yang Maha Perkasa
- Al Jabbar: Yang Memiliki (Mutlak) Kegagahan
- Al Mutakabbir: Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran
- Al Khalik: Yang Maha Pencipta
- Al Baari': Yang Maha Melepaskan (membuat, membentuk, menyeimbangkan)
- Al Mushawwir: Yang Maha Membentuk Rupa (makhluk-Nya)
- Al Ghaffaar: Yang Maha Pengampun
- Al Qahhaar: Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu
- Al Wahhaab: Yang Maha Pemberi Karunia
- Ar Razzaaq: Yang Maha Pemberi Rezeki
- Al Fattaah: Yang Maha Pembuka Rahmat
- Al 'Aliim: Yang Maha Mengetahui
- Al Qaabidh: Yang Maha Menyempitkan
- Al Baasith: Yang Maha Melapangkan
- Al Khaafidh: Yang Maha Merendahkan
- Ar Raafi': Yang Maha Meninggikan
- Al Mu'izz: Yang Maha Memuliakan
- Al Mudzil: Yang Maha Menghinakan
- Al Samii': Yang Maha Mendengar
- Al Bashiir: Yang Maha Melihat
- Al Hakam: Yang Maha Menetapkan
- Al 'Adl: Yang Maha Adil
- Al Lathiif: Yang Maha Lembut
- Al Khabiir: Yang Maha Mengenal
- Al Haliim: Yang Maha Penyantun
- Al 'Azhiim: Yang Maha Agung
- Al Ghafuur: Yang Maha Memberi Pengampunan
- As Syakuur: Yang Maha Pembalas Budi
- Al 'Aliy: Yang Maha Tinggi
- Al Kabiir: Yang Maha Besar
- Al Hafizh: Yang Maha Memelihara
- Al Muqiit: Yang Maha Pemberi Kecukupan
- Al Hasiib: Yang Maha Membuat Perhitungan
- Al Jaliil: Yang Maha Luhur
- Al Kariim: Yang Maha Pemurah
- Ar Raqiib: Yang Maha Mengawasi
- Al Mujiib: Yang Maha Mengabulkan
- Al Waasi': Yang Maha Luas
- Al Hakim: Yang Maha Bijaksana
- Al Waduud: Yang Maha Mengasihi
- Al Majiid: Yang Maha Mulia
- Al Baa'its: Yang Maha Membangkitkan
- As Syahiid: Yang Maha Menyaksikan
- Al Haqq: Yang Maha Benar
- Al Wakiil: Yang Maha Memelihara
- Al Qawiyyu: Yang Maha Kuat
- Al Matiin: Yang Maha Kokoh
- Al Waliyy: Yang Maha Melindungi
- Al Hamiid: Yang Maha Terpuji
- Al Muhshii: Yang Maha Mengalkulasi
- Al Mubdi': Yang Maha Memulai
- Al Mu'iid: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
- Al Muhyii: Yang Maha Menghidupkan
- Al Mumiitu: Yang Maha Mematikan
- Al Hayyu: Yang Maha Hidup
- Al Qayyuum: Yang Maha Mandiri
- Al Waajid: Yang Maha Penemu
- Al Maajid: Yang Maha Mulia
- Al Wahid: Yang Maha Tunggal
- Al Ahad: Yang Maha Esa
- As Shamad: Yang Maha Dibutuhkan
- Al Qaadir: Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
- Al Muqtadir: Yang Maha Berkuasa
- Al Muqaddim: Yang Maha Mendahulukan
- Al Mu'akkhir: Yang Maha Mengakhirkan
- Al Awwal: Yang Maha Awal
- Al Aakhir: Yang Maha Akhir
- Az Zhaahir: Yang Maha Nyata
- Al Baathin: Yang Maha Ghaib
- Al Waali: Yang Maha Memerintah
- Al Muta'aalii: Yang Maha Tinggi
- Al Barru: Yang Maha Penderma (maha pemberi kebajikan)
- At Tawwaab: Yang Maha Penerima Taubat
- Al Muntaqim: Yang Maha Pemberi Balasan
- Al Afuww: Yang Maha Pemaaf
- Ar Ra'uuf: Yang Maha Pengasuh
- Malikul Mulk: Yang Maha Penguasa Kerajaan
- Dzul Jalaali Wal-Ikraam: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
- Al Muqsith: Yang Maha Pemberi Keadilan
- Al Jamii': Yang Maha Mengumpulkan
- Al Ghaniyy: Yang Maha Kaya
- Al Mughnii: Yang Maha Pemberi Kekayaan
- Al Maani: Yang Maha Mencegah
- Ad Dhaar: Yang Maha Penimpa Kemudharatan
- An Nafii': Yang Maha Memberi Manfaat
- An Nuur: Yang Maha Bercahaya
- Al Haadii: Yang Maha Pemberi Petunjuk
- Al Badii': Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya
- Al Baaqii: Yang Maha Kekal
- Al Waarits: Yang Maha Pewaris
- Ar Rasyiid: Yang Maha Pandai
- As Shabuur: Yang Maha Sabar
Baca Juga: Bacaan Doa Sapu Jagat, Salah Satu Doa Harian yang Paling Banyak Dibaca Rasulullah
Sebagaimana dzikir lain pada umumnya, bacaan Asmaul Husna bisa diamalkan setelah sholat dan di waktu-waktu yang mustajab. Di akhir sepertiga malam misalnya.
Terkait dengan hal ini, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, hal itu diperbolehkan mengingat dulu ada sahabat Nabi Muhammad saw yang menyebut nama Allah di dalam doanya setelah salat.
“Dengan mengkiyaskan pada hal ini, zikir Asmaul Husna setelah salat dipersilakan,” kata UAH dalam video Youtube berjudul DAHSYATNYA DZIKIR ASMAUL HUSNA DAN INILAH WAKTU TEPAT MENGAMALKANNYA!
UAH juga menuturkan bahwa dalam membaca zikir, hendaknya kita mengikuti ajaran yang dicontohkan rasulullah saw. Berikut contoh bacaan dzikir Rasulullah saw setelah salat:
Istigfar
Allahumma antas salam waminkas salam, dst
Laa Ilaaha Ilallah, lahul mulku walahul hamdu, yuhyi wa yumiitu, wahuwa ala kulli syaiin qodiirSubhanallah 33x
Alhamdulillah 33x
Allahu akbar 33x
Ayat Kursyi
Al Ikhlas
Al Falaq
An Nas
Berdoa
Menurut UAH, doa bisa diawali dengan bacaan dzikir Asmaul Husna yang hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, ketika ingin diberi kelimpahan rezeki, baca Ya Rozak. Jika ingin diberi kelapangan, baca Yaa Fattah.
“Begitu pun jika anak Anda sedang menghadapi ujian, silakan baca Yaa Alim (Maha Pemilik Ilmu), dan seterusnya,” ujarnya.***