Bersambung ayat 17, Kemudian aku benar-benar akan mendatangi mereka dari segala arah untuk menggoda mereka supaya enggan terhadap urusan Akhirat dan bersemangat terhadap urusan dunia, untuk melontarkan keragu-raguan di dalam hati mereka dan membuat hawa nafsu mereka tampak baik di mata mereka. Dan Engkau -wahai Rabb kami- akan mendapati sebagian besar dari mereka tidak bersyukur kepada-Mu, karena aku telah mengarahkan kekafiran kepada mereka.
Itulah ancaman setan. Setan memiliki banyak cara untuk bisa mengalahkan manusia, namun setan tak memiliki kekuatan sedikitpun di hadapan orang yang ikhlas. Dalam QS Al Hjr ayat 39-40 termaktub sebagai berikut:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَإِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
Setan berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”
Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullah
Banyak orang yang baik telah wafat, kemudian kita kenang dengan berbagai sifat yang mulia. Salah satu diantaranya adalah sifat ikhlasnya. Keikhlasan menjadi karakter yang melekat dalam pribadinya saat berjuang, berkorban, demi agama, bangsa dan negara.
Berkaitan dengan keihlasan, Prof. Dr. Yunahar Ilyas dalam bukunya Kuliah Akhlak menjelaskan tentang makna Ikhlas dan apa saja yang kriteria keikhlasan itu.
Secara bahasa akar atas dari ikhlas adalah khalasa dengan makna bersih, jernih, tidak bercampur. Secara istilah berarti beramal semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Ikhlas adalah berbuat tanpa pamrih.
Namun persoalan ikhlas itu tidak ditentukan oleh ada atau tidak adanya imbalan materi, tetapi ditentukan tiga faktor yakni:
Niat yang Ikhlas (Ikhlas Anniyah). Dalam Islam faktor niat sangat penting. Apa saja yang yang dilakukan oleh seorang muslim haruslah berdasarkan niat mencari ridha Allah SWT. innamal a’malu binniyat(“Sesungguhnya segala amal perbuatan bergantung kepada niat”)