Tanggapi Para Santri yang Tutup Telinga, Ustadz Adi Hidayat: Contoh Sikap Toleran yang Sangat Luar Biasa

- 16 September 2021, 06:05 WIB
Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat. /Tangkapan layar Youtube Adi Hidayat Official

SEPUTARLAMPUNG.COM – Video viral para santri yang menutup telinga ketika terdengar musik saat mereka antri vaksin masih menjadi perbincangan banyak kalangan.

Ustadz Adi Hidayat, atau biasa dipanggil UAH, pun mengangkat kejadian ini dalam acara Klik Adi di kanal youtube miliknya Adi Hidayat Official.

Menjawab pertanyaan host Klik Adi, Ustadz Adi Hidayat pun memberi pandangannya tentang sikap para santri yang menutup telinga ketika terdengar musik saat mereka antri vaksin.

Baca Juga: Perubahan Kehidupan Masyarakat Setelah Ditemukan Setrika Listrik, Kompor dan Komputer? Tema 3 Kelas 6 SD/MI

Dilansir dari akun resmi Youtube Adi Hidayat Official, pada Rabu, 15 September, UAH menyampaikan bahwa para santri mesti diapresiasi karena mau divaksin demi menyukseskan seruan pemerintah agar pandemi Covid-19 lekas usai.

"Saya ingin lebih melihat dulu dari sudut pandang yang objektif dan ilmiah sehingga pembahasannya bisa bersifat proporsional belajar dari satu keadaan saya tidak menyebut kasus ya dia, tapi lebih kepada satu keadaan yang menampilkan kalangan kalangan santri yang sisi positifnya Masya Allah mereka akan merespon gitu kan biar seruan vaksinasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah dan sisi itu kan harusnya mendapatkan apresiasi di titik ini,” ucapnya.

Kemudian perkara santri yang menutup telinga saat musik terdengar, UAH berpendapat bahwa itu adalah contoh toleransi yang sangat luar biasa, di mana para santri lebih menutup kuping mereka sendiri daripada memprotes panitia atau menyuruh untuk menghentikan musiknya.

Baca Juga: Mengurangi dan Membatasi Penggunaan Bahan-Bahan dari Plastik, Reduce, Reuse dan Recycle, Jawaban Kelas 3

"Sebelum kita bahas dari persepsi hukum musik kita bahas dulu dari keadaan yang nampak pada saat itu, sudut pandang pertama tentang sudut pandang kebangsaan, dalam hal ini isu toleransi yang dibangun, saya melihat bahwa ini sesungguhnya satu contoh sikap toleran yang sangat luar biasa," ujarnya.

Terlepas apakah para santri sedang berkonsentrasi terhadap hafalan Al Quran atau mereka menganggap musik sebagai sesuatu yang haram, mereka tidak memaksakan pendapat kepada orang lain dan lebih mengambil sikap terhadap dirinya sendiri.  

 

"Berbagai persepsi yang ada sekalipun mereka misalnya memaknai musik sesuatu yang haram atau mereka sedang berkonsentrasi untuk bisa mempertahankan hafalan Qurannya dalam perspektif yang lebih luas, mereka menghormati dan bertoleransi kepada orang yang menyenangi musik," lanjut Ustadz Adi Hidayat. ***

Editor: Dzikri Abdi Setia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x