Lengkap! Contoh Khutbah Idul Fitri 1442 H/2021 Tema ' 3 Manfaat Empati di Hari Fitri, Salah Satunya Bahagia'

- 8 Mei 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi Idul Fitri 1442 H.
Ilustrasi Idul Fitri 1442 H. /Yusuf Sangdes/Freepik/Freepik.com

Untuk lebih lanjut, Berikut khutbah Idul Fitri 2021 bertema , sebagaimana dikutip dari laman Suara Muhammadiyah yang disampaikan oleh Ahmad Norma Permata, PhD, Ketua Lembaga Pengembangan Cabang & Ranting PP Muhammadiyah.

Baca Juga: Demi Bisa Mudik, Segala Macam Cara Dicoba: Mulai Naik Ambulans, Mobil Sayur Hingga Truk Pengangkut Motor

Khutbah I

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ . وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِهَ وَ اَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ : يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لآأِلهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ.اللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ .اللهُ اَكْبَرُكَبِيْرًا وَالْحَمْدُاِللهِ كَثِيْرًا وَ سُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةَوَّاَصِيْلً

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadhirat Allah SwT, atas limpahan karunia-Nya yang tiada terhingga kepada kita sekalian, terutama nikmat iman Islam, dan sehat. Dengan mengingat semua karunia itu, walau hari ini kita terpaksa beridul fitri dalam suasana yang luar biasa karena di bawah bayangan wabah Covid -19, kita mesti harus bersyukur tapi kita masih diberi kesempatan untuk merayakan hari kemenangan ruhani yang kita perjuangkan selama bulan suci Ramadhan.

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًا ۙ إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًا ۙوَّإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًا ۙ إِلَّا الْمُصَلِّيْنَ ۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَاتِهِمْ دَائِمُوْنَ ۖ وَالَّذِيْنَ فِيْ أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَّعْلُوْمٌ ۖ لِّلسَّائِلِ وَالْمَحْرُوْمِ

Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir. Kecuali orang orang yang melaksanakan shalat, mereka yang tetap setia melaksanakan shalatnya, dan orang orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta
Saudaraku yang dikasihi Allah SwT,

Pada masa pandemi covid-19 ini, kita benar-benar diuji apakah kita bisa masuk dalam golongan ayat 22-25 di atas atau hanya sekedar menyangkut di golongan ayat 19-21.

Salah satu kunci agar kita bisa masuk dalam golongan yang terkecuali itu adalah apabila dalam menghadapi musibah ini kita mampu menumbuhkan dan meningkatkan empati kepada lingkungan sekitar kita dan pihak-pihak yang terkena dampak dari musibah ini.

Kamus Besar Bahasa Indonesia memaknai kata empati dengan keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Suara Muhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah