Dan untuk mengubah nama ini kita dapat mendatangi kementrian/departemen yang mengurusi masalah ini.
Sesungguhnya Rasulullah SAW mengubah nama-nama yang mengandung makna kesyirikan kepada Allah SWT kepada nama-nama Islami, dari nama-nama kufur kepada nama-nama imaniyah.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhaiallahu ‘anha, ia berkata:
“Sesungguhnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam merubah nama-nama yang jelek menjadi nama-nama yang baik,” (HR. AT-Tirmidzi).
Demikianlah Nabi Muhammad SAW mengubah nama-nama yang jelek dengan nama-nama yang baik, seperti Beliau mengubah nama Syihab menjadi Hisyam dan sebagainya.
Baca Juga: Tak Pakai Ribet! Begini Cara Mudah Cek Data Penerima Bansos Non PKH dari Kemensos Melalui HP
Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk menjadi nama-nama yang baik, misal: Abdun Nabi menjadi Abdul Ghoniy, Abdur Rasul menjadi Abdul Ghofur, Abdul Husain menjadi Abdurrahman dan lainnya.
Kesimpulannya, untuk memiliki nama baik, aturan-aturan tertentu harus dipenuhi:
• Seharusnya tidak menunjukkan (dari aspek apa pun) jejak syirik atau asosiasi mitra dengan Allah, misalnya: `Abd al-Ka`bah,` Abd al-Nabi, atau `Abdul-Husayn (hamba Ka'bah atau hamba Nabi, atau hamba Al Husain), karena kita semua adalah hamba Allah saja.
• Tidak membenci atau memalukan bagi anak dan orang-orang di sekitarnya, seperti yang menunjukkan ejekan , kejahatan, penindasan, atau harga diri. Dalam hal ini, Nabi (damai dan berkah besertanya) mengubah nama buruk dari beberapa sahabat menjadi yang baik.