Khutbah Jumat Terbaru Tema Cara Membalas Cinta Allah

- 12 Februari 2021, 08:17 WIB
Ilustrasi alam ciptaan Allah.
Ilustrasi alam ciptaan Allah. /Simon Berger/Unsplash

Tidak hanya melalui perbuatan, Allah ucapkan cinta itu melalui kalamNya, melalui lisan para Nabi dan tercatat dalam mushaf al-Qur’an. Petunjuk yang kekal abadi, bahkan akan menjadi penerang dan pembela dihari kemudian. Melalui perantara pena, Allah mengajarkan pada manusia perintah dan larangan, agar manusia Bahagia di dunia lagi di akhirat.

Dilarang manusia meminum-minuman keras oleh sebab ia memabukkan dan menghancurkan badan. Bukanlah bermaksud untuk menghalang-halangi manusia dari sebagian kesenangan, namun bukanlah itu kesenangan yang benar bila membawa pemiliknya pada badan yang rusak serta kehilangan kehormatan oleh sebab hilang akal kesadaran. Allah tidak ingin manusia mengalami kesakitan jiwa dan raga, maka dilaranglah manusia untuk meminumnya. Larangan itu tiba adalah bentuk cinta kasihnya, untuk menyelamatkan jiwa yang dikasihiNya.

Baca Juga: Kabar Baik! Malaysia Putuskan Beri Vaksinasi Covid-19 Secara Cuma-cuma alias Gratis Bagi WNA

Jamaah sidang jum’at rahimakumullah

Setelah melimpahi manusia dengan cintaNya, Allah pun memberi petunjuk kepada manusia jalan untuk membalas cintanya itu, yakni dengan cara mengikutiNabi. “katakanlah olehmu Muhammad, jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah maha pengampun maha penyayang”. Itulah balasan dari cinta yang Allah berikan, yakni dengan mengikuti Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Terutama meneladani sifat-sifat beliau yang teramat mulia, yaitu Siddik (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Fathanah (cerdas), dan Tabligh (menyampaikan).

Siddik adalah sikap menyatakan sesuatu sesuai dengan fakta. Kejujuran Rasulullah SAW sangat terkenal, tidak hanya diakui teman dekatnya, bahkan diakui oleh musuhnya. Atas kejujurannya tersebut Rasul mendapat julukan al-Amin (terpercaya).

Amanah merupakan sikap yang dapat dipercaya atau penuh dengan tanggung jawab. Apabila suatu urusan dipercayakan atau dibebankan kepadanya maka dia akan melaksanakan urusan tersebut dengan sebaik-baiknya dengan tanggub jawab penuh.

Amanah ialah cerdas. Dalam KBBI cerdas berarti sempurna perkembangan akal budinya untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya atau tajam pikiran. Tugas menjadi Rasul tidaklah mudah dan pasti sangat berat. Maka kecerdasan sangat dibutuhkan. Karena kecerdasan tersebut seseorang menjadi dihormati dan mendapat tempat di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Terakhir, Tabligh atau menyampaikan. Menyampaikan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah serta konsisten. Tidak hanya dalam perkataan, namun juga tergambar jelas dalam perbuatannya. Dan sebaik-baik penyampaian, khususnya dalam hal mendidik ialaha melalui keteladanan.

Halaman:

Editor: Ririn Handayani

Sumber: suaramuhammadiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah