Tidak Boleh Asal Tidur! Ada Posisi yang Tidak Disukai Allah, Menyerupai Berbaringnya Penduduk Neraka

25 Oktober 2020, 11:05 WIB
Ilustrasi orang tidur. /Pixabay/PublicDomainPictures

SEPUTAR LAMPUNG - Salah satu bukti kesempurnaan Islam adalah ia memiliki aturan yang menyeluruh dalam semua aspek kehidupan manusia, dari bangun tidur hingga tidur lagi.

Bahkan, Islam juga menetapkan sejumlah adab dan aturan mengenai bagaimana semestinya seorang muslim tidur.

Seperti apa yang disunnahkan dilakukan sebelum tidur, waktu terbaik untuk tidur dan juga posisi tidur yang baik.

Nabi menganjurkan sebaiknya berwudhu dahalu lalu berdoa sebelum tidur. Posisi tidur menghadap ke arah kanan atau menghadap kiblat.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Berbicara mengenai posisi tidur, ternyata ada posisi tidur yang tidak disukai oleh Allah SWT. Posisi tidur yang tidak disukai oleh Allah SWT dan nabi juga melarangnya adalah posisi tengkurap.

Larangan tidur dengan posisi tengkurap berlaku saat kita tidur malam maupun siang hari.
Ternyata, ada hikmah dari larangan ini ditinjau dari aspek biologis dan kesehatan manusia.

Tidur dengan posisi tengkurap sangat tidak sehat karena menghambat kerja jantung dan pernapasan, hal ini disampaikan dalam hadist riwayat Abu Dawud, "Sesungguhnya posisi tidur tengkurap itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla,".

Baca Juga: Kehalalan Vaksin Covid-19 Dipertanyakan, MUI Terbang ke China untuk Memastikan

Dari Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah SAW lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap, beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau, beliau bersabda," Wahai Junaidib, tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka,".

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Mantrasukabumi.com dengan judul "Ternyata Ada Posisi Tidur yang Tidak Disukai Allah SWT, Menyerupai Berbaringnya Penduduk Neraka".

Tak hanya itu Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wassalam juga membenci tidur sebelum salat isya dan beliau tidak menyukai obrolan setelah isya (HR. Ahmad dan Ibn Khuzaimah).

Adapun arti dari hadist ini adalah bahwa jika Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wassalam tidak ada urusan penting, beliau tidak suka begadang dan mempercepat tidurnya setelah salat isya.***(Mohammad Dzikri Mudzakir M/Mantra Sukabumi)

Editor: Ririn Handayani

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler