Referensi Teks Khutbah Jumat Edisi 21 Juli 2023 dengan Tema Perkara Yang Paling Mengerikan

21 Juli 2023, 08:40 WIB
Khutbah Jumat edisi 21 Juli 2023 dengan tema Perkara Yang Paling Mengerikan. /ROverhate/Pixabay

SEPUTARLAMPUNG.COM - Inilah referensi teks khutbah Jumat edisi 21 Juli 2023 dengan tema Perkara Yang Paling Mengerikan.

Bagi umat muslim yang belum tahu perkara yang paling mengerikan itu adalah menyembah berhala.

 

Allah SWT tidak menyukai apabila ada seorang hambanya sendiri yang menyembah berhala.

Baca Juga: Tampil Cantik Tanpa Batas, Fuji Utami dan Lifni Sanders Ramaikan Shopee 8.8 Grand Beauty & Fashion Festival

Supaya umat muslim tersebut tidak menyembah berhala lagi, maka kita harus mendekatkan diri dan selalu bertakwa kepada Allah SWT.

Kemudian pembahasan materi khutbah Jumat kali ini bisa dijadikan sebagai referensi oleh khatib pada ibadah shalat Jumat.

Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai materi khutbah Jumat ini, maka bisa simak di bawah ini.

Dikutip seputarlampung.com dari laman ngaji.id, berikut ini referensi teks khutbah Jumat edisi 21 Juli 2023 dengan tema Perkara Yang Paling Mengerikan:

Baca Juga: Pengumuman Hasil Seleksi Mandiri Reguler Tahap 1 UNNES 2023 Dilakukan Besok, 21 Juli 2023, Lihat di Link Ini

Khutbah Pertama

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى ٱللَّهِ ۖ

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah[2]: 281)

Maka berbekallah kita, dan sebaik-baik bekal adalah takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam bagi Rasul kita yang mulia Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi washahbihi ajma’in.

Hadirin rahimakumullah,

Allah ‘Azza wa Jalla menyebutkan bagaimana doa kekasih-Nya, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam;

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim[14]: 35)

Maka hal yang paling menakutkan dan mengerikan adalah ketika seseorang jatuh pada beribadah kepada berhala. Anak keturunannya jatuh beribadah kepada berhala, ke dalam kesyirikan. Ini yang paling menakutkan. Maka tidak heran mengapa Nabi Ibrahim berdoa demikian.

رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ ۖ

“Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia,” (QS. Ibrahim[14]: 36)

Baca Juga: Kumpulan Teks Doa untuk Upacara Bendera HUT RI ke 78 dan Twibbon Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2023

Berhala ini sudah banyak menyesatkan manusia. Berangkat dari kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam sampai kelak kiamat tiba. Yang sebelumnya manusia semuanya di atas fitrah, di atas tauhid. Tapi mulai jatuh dalam kesyirikan pada zaman Nabi Nuh ‘alaihissalam.

Maka itulah sebabnya Nabi Ibrahim ‘alaihissalam berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan doa yang sangat agung; “Ya Allah, jauhkanlah aku dan keturunanku dari menyembah berhala. Sebab berhala itu banyak menyesatkan orang.”

Yang Ditakuti Para Nabi
Nabi Abul Anbiya, kekasih Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menghancurkan berhala dengan tangannya, tetapi masih takut juga terhadap patung/ berhala. Apalagi kita? Demikian juga Nabi Ya’qub ‘alaihissalam.

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى

“Ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?’.” (QS. Al-Baqarah[2]: 133)

Pesannya bukan “Nak, kamu dapat sekian hektar. Kamu dapat mobil, kamu dapat rumah.” Tidak. Tetapi “Anakku, apa yang akan kalian ibadahi kalau aku sudah mati?” Ini yang paling kita perlu perhatikan. Yang paling mengerikan. Bagaimana anak kita jangan sampai jatuh dalam kesyirikan. Karena kalau sudah jatuh dalam kesyirikan, wal ‘iyadzu billah. Hidupnya akan sengsara, matinya pun akan lebih sengsara.

Itu sebabnya Ibnu Katsir rahimahullahu ta’ala mengatakan;

ينبغي للمرء ان يدعو لنفسه ولوالديه ولذريته

“Hendaklah seseorang mendoakan (kebaikan untuk) dirinya, orang tuanya, dan keturunannya.”

Dan kebaikan yang paling besar adalah bagaimana istiqamah di atas tauhid, selamat dari kesyirikan.

Baca Juga: 57 Pertanyaan Menarik yang Akan Menghibur untuk Mempererat Persahabatan dengan Teman Terbaik Anda

Khutbah Kedua

Hadirin rahimakumullah,

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga mengingatkan dalam hadits yang shahih, agar kita takut terjatuh dalam kesyirikan, dan beliau mengajarkan doa;

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لا أَعْلَمُ‏.‏

“Yaa Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari berbuat kesyirikan ketika aku mengetahuinya dan aku memohon ampunan-Mu ketika aku tidak mengetahuinya.” (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad).

Maka, wajib bagi kita untuk mengingatkan diri, keluarga, dan keturunan kita agar waspada dari hal yang paling mengerikan. Yaitu jatuh ke dalam kesyirikan. Sebab kesyirikan tidak ada yang menjamin kita untuk tidak jatuh ke dalamnya. Nabi saja takut, apalagi kita yang bukan nabi?

Nabi mendoakan dirinya dan keturunannya. Maka kita pun mendoakan diri dan keturunan kita. Dan ini yang paling utama. Kita minta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menyelamatkan kita dari perbuatan syirik. Sebab kalau kita selamat dari perbuatan syirik, maka selamatlah kita dunia dan akhirat.

Demikianlah referensi teks khutbah Jumat edisi 21 Juli 2023 dengan tema Perkara Yang Paling Mengerikan.***

 
Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Ngaji.id

Tags

Terkini

Terpopuler