Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi 30 Juni 2023 dengan Tema Doa Agar Cepat Terkabul Permintaannya

25 Juni 2023, 08:00 WIB
Khutbah Jumat terbaru edisi 30 Juni 2023 dengan tema Doa Agar Cepat Terkabul Permintaannya. /Thirdman/Pexels

SEPUTARLAMPUNG.COM - Inilah teks khutbah Jumat terbaru edisi 30 Juni 2023 dengan tema Doa Agar Cepat Terkabul Permintaannya.

 

Seorang muslim yang ingin permintaannya cepat terkabul oleh Allah SWT maka beliau harus sering-sering berdoa kepadanya.

Karena, Allah SWT benci kepada seorang hamba yang jarang sekali untuk meminta doa kepadanya.

Baca Juga: Begini Cara Daftar KIP Kuliah 2023 Jalur Mandiri PTN dan PTS, Lengkap Syarat dan Link Pendaftaran

Sementara itu jika seorang hamba sering meminta doa kepada Allah SWT, maka mereka pasti akan diampuni dosa-dosanya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai materi khutbah Jumat kali ini, maka Anda bisa simak pada artikel ini.

Selanjutnya materi khutbah Jumat pada kali ini bisa dijadikan sebagai referensi oleh khatib pada ibadah shalat Jumat.

Dikutip seputarlampung.com dari laman ngaji.id, berikut ini teks khutbah Jumat terbaru edisi 30 Juni 2023 dengan tema Doa Agar Cepat Terkabul Permintaannya:

Baca Juga: Ini Pengumuman PPDB Sumatera Utara 2023 Tahap 2 SMA dan SMK, Cek Hasil Seleksi di ppdb.disdik.sumutprov.go.id

Khutbah Pertama

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ummatal Islam,

Sesungguhnya doa mempunyai kedudukan yang agung di dalam Islam. Rasul kita yang mulia ‘Alaihish Shalatu was Salam bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ

“Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud)

Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengancam orang-orang yang sombong dari berdoa kepada Allah dengan neraka yang sangat pedih adzabnya. Allah berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ﴿٦٠﴾

“Dan berkata Rabbmu: ‘Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku ijabah kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari berdoa kepadaKu pasti akan masuk kedalam neraka jahannam dalam keadaan hina dina.’” (QS. Ghafir[40]: 60)

Allah benci kepada hamba yang jarang berdoa kepadaNya. Imam Tirmidzi meriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ

“Siapa yang jarang meminta kepada Allah, Allah benci kepada dia.” (HR. Tirmidzi)

Maka Ya Akhal Islam, seorang hamba yang banyak berdoa kepada Allah, pasti diampuni dosa-dosanya. Sebagaimana dalam hadits Qudsi, Allah Ta’ala berfirman:

يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِي

“Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau selama terus-menerus berdoa kepadaKu dan berharap kepadaKu, Aku pasti ampuni dosamu, Aku tidak peduli sebanyak apapun dosa-dosa yang kamu miliki.” (HR. Tirmidzi)

Baca Juga: 3 Link Live Streaming Sprint Race MotoGP Belanda 2023 di Trans7: Berikut Jadwal Live Race Minggu, 25 Juni

Akhal Islam a’azza kumullah,

Doa adalah merupakan simbol kefakiran hamba kepada Allah. Seorang hamba yang banyak berdoa, menunjukkan bahwa dirinya mengakui akan kefakiran di hadapan Allah dan mengakui bahwasanya Rabbnya Maha Kaya. Karena sesungguhnya kekayaan Allah tidak akan bisa dihitung oleh apapun juga. Allah Ta’ala berfirman:

يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي إِلاَّ كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ

“Wahai hamba-hambaKu, kalaulah generasi awal kalian dan generasi akhir kalian semuanya dari kalangan jin maupun manusia berkumpul di sebuah tanah lapang. Lalu setiap mereka berdoa meminta kepadaKu dan setiap mereka Aku berikan dan ijabah doanya, itu semua tidak mengurangi kekayaanKu kecuali seperti berkurangnya lautan apabila dimasukkan jarum ke dalamnya.” (HR. Muslim)

Maha Kaya Allah..

Oleh karena itulah -Ya Akhal Islam- seorang hamba semakin banyak berdoa kepada Allah, semakin Allah cinta kepadanya. Semakin ia terus berdoa kepada Allah, Allah akan janjikan dengan ampunan dari Allah Rabbul ‘Izzati wal Jalalah.

Ikhwatal Islam a’azzakumullah wa iyyakum,

Namun terkadang saat kita berdoa, seringkali hal-hal yang berasal dari setan muncul di hati-hati kita. Yaitu berupa keputusasaan, berupa berburuk sangka atau kemudian kita futur dari berdoa. Ketika kita berdoa, seringkali sifat ketergesa-gesaan ingin dikabulkan oleh Allah muncul di hati kita. Ketika kita berdoa kemudian kita tidak melihat Allah mengabulkan doa kita, akhirnya kemudian kita pun berhenti dari berdoa, bahkan seringkali kita su’udzan kepada Allah seakan-akan Allah tidak mengabulkan doanya.

Subhanallah.. Inilah penyakit syaithaniyyah yang sering kali menimpa orang-orang yang suka berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Agar si hamba berhenti dari berdoa kepada Rabbnya.

Nun di sana -Ya Akhal Islam- ada beberapa tips yang insyaAllah menyebabkan kita akan istiqamah dalam berdoa dan tak mudah putus asa. Apakah itu?

Yang pertama, ketika kita berdoa, bahwalah keinginan kita terbesar adalah merealisasikan doa, jangan membawa keinginan terbesar yaitu dijabah. Adalah ‘Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata:

إني لا أحمل هم الإجابة، وإنما أحمل هم الدعاء، فإذا ألهمت الدعاء فإن الإجابة معه

“Aku tidak membawa keinginan diijabah, akan tetapi yang aku bawa adalah keinginan berdoa. Karena siapa yang diberikan oleh Allah ilham untuk berdoa, pasti ijabah akan bersamanya.”

Baca Juga: SELAMAT! Ini Pengumuman PPDB SMP Denpasar 2023 Jalur Afirmasi dan PTO, Cek Hasil Seleksinya Hari Ini

Ketika keinginan kita ijabah, mudah kita berputus asa. Tapi ketika keinginan kita yang terbesar adalah berdoa dan merealisasikan ibadah doa, kita insyaAllah tidak akan pernah berputus asa. Karena yang menjadi keinginan kita yang terbesar adalah kita berdoa dan meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini yang pertama.

Tips yang kedua, yakini sebuah hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Diriwayatkan Imam Ahmad dalam musnadnya, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, yang maknanya: “Sesungguhnya Allah pasti mengijabah doa seorang hamba, namun ijabahnya dengan salah satu dari tiga; [1] Allah memberikan apa yang dia minta, [2] atau Allah simpan ia di surga, [3]atau Allah selamatkan ia dari marabahaya.”

Ternyata Allah mengijabah doa seorang hamba tidak harus seperti yang kita minta. Ketika kita minta kepada Allah agar diluaskan rezekinya, tapi ternyata Allah tidak kabulkan. Karena Allah tahu, apabila kita diluaskan rezekinya maka kita akan lupa Allah, kita akan lupa diri. Akhirnya Allah simpan di surga, tidak diijabah di dunia.

Dalam sebuah atsar disebutkan bahwasanya Allah berfirman kepada malaikatNya: “Hai malaikatKu, sempitkan rezeki si fulan, sebab apabila Aku luaskan rezekinya, Aku akan masukkan dia ke dalam api neraka.” Sehingga si hamba ini terus-menerus diberikan kesempitan rezeki agar ia selalu kembali kepada Allah Rabbul ‘Izzati wal Jalalah. Allah tidak kabulkan doanya di dunia, tapi Allah kabulkan nanti di surga.

Ketika kita berdoa: “Ya Allah berikan kepada saya keberkahan dalam perdagangan saya, dalam toko saya,” tapi Subhanallah ternyata Allah mengijabah doanya dengan cara diselamatkan ia dari marabahaya. Itu semua adalah bentuk ijabah Allah berikan kepada hambaNya yang perlu kita yakini Ya Akhal Islam. Allah lebih tahu dari kita, Allah yang lebih tahu dari kita apa yang cocok untuk kita. Makanya Allah mengatakan:

…وَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ ﴿٢١٦﴾

“Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik untukmu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu ternyata itu tidak baik untukmu. Allah yang tahu, kamu tidak tahu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 216)

Namun seringkali kita sok tahu Ya Akhal Islam a’azzakumullah wa iyyakum. Lalu kemudian menuduh Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mau mengijabah doanya. Padahal Allah tahu bahwasannya kalau diijabah, barangkali itu akan mudharat. Allah tahu -Ya Akhal Islam- kapan waktu yang paling tepat Allah mengijabah doa kita. Lihat saja Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, terkadang beliau berdoa tidak diijabah oleh Allah.

Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengirimkan 7 orang para ahli Quran yang hafal Al-Qur’an untuk mengajarkan pada suatu kaum, ternyata kaum itu malah membunuh orang-orang tersebut. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selama sebulan lamanya mendoakan kecelakaan kepada mereka, tapi kemudian Allah tidak mengabulkan doa Rasulullah, Allah malah menegur RasulNya dan memberikan hidayah kepada kaum tersebut.

Tidak syarat -Ya Akhal Islam- ketika berdoa kita harus diijabah, yang penting kita sudah mendapatkan pahala dari doa-doa kita, yang penting kita sudah mendapatkan cinta Allah dari doa kita.

Namun ketika keinginan kita yang terbesar adalah dunia, pastilah -Ya Akhal Islam- doa kita pun semakin lemah dan lemah di saat kita melihat Allah tidak mengabulkan doa-doa kita. Padahal kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

لا يزَالُ يُسْتَجَابُ لِلعَبْدِ مَا لَمْ يَسْتعْجِلْ

“Allah pasti mengijabah doa seorang hamba selama dia tidak tergesa-gesa minta dikabulkan.” (HR. Muuslim)

Selama ia tergesa-gesa, tidak akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Khutbah kedua

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam,

Sesungguhnya doa yang terbaik adalah doa yang diminta oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena doa-doa Rasul, semuanya berdasarkan wahyu dari Allah. Allah berfirman:

وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿٣﴾ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ ﴿٤﴾

“Tidaklah Muhammad berbicara dari hawa nafsunya, akan tetapi ia adalah wahyu yang Allah wahyukan kepadanya.” (QS. An-Najm[53]: 3-4)

Maka kita berusahalah untuk menggunakan doa-doa yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam panjatkan kepada Rabbnya. Karena itu kebaikan; mencakup kebaikan kita di dunia dan akhirat kita. Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan kita sebuah doa yang sifatnya mencakup:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Demikian pula doa-doa Rasul, selalu mengumpulkan antara kebaikan dunia dan akhirat. Ini dia Rasulullah setelah selesai shalat subuh mengucapkan:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, aku minta kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, Aku minta kepada Engkau rezeki yang halal dan aku minta kepada Engkau Ya Allah amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)

Tergabung padanya kebaikan dunia dan akhirat.

Namun kalau kita perhatikan doa Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, kebanyakan doa Rasul adalah memfokuskan kepada pembenahan hati dan keyakinan kita kepada kehidupan akhirat. Ini dia Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setiap kali menutup majelis beliau berucap:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Supaya diampuni dosa-dosa yang terjadi ketika kita ngobrol dengan teman-teman kita.

Ini dia Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa:

اللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْ مُصِيبَتَنَا فِي دِينِنَا

“Ya Allah jangan Engkau jadikan musibah menimpa agama kami

وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا

“Jangan Engkau jadikan Ya Allah dunia sebagai keinginan kami yang terbesar dan puncak daripada ilmu kami.”

Sungguh indah doa-doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka kita berusaha untuk menghafalkan doa Rasul Ya Akhal Islam.

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

اللهم أصلح ولاة أمور المسلمين في هذا البلد، وسائر بلاد المسلمين يا رب العالمين

اللهم إهدي شباب المسلمين وفقه لما تحب وترضى

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.

Demikian teks khutbah Jumat terbaru edisi 30 Juni 2023 dengan tema Doa Agar Cepat Terkabul Permintaannya.***

 
Editor: Dzikri Abdi Setia

Sumber: Ngaji.id

Tags

Terkini

Terpopuler