Khutbah Idul Adha 2023 Terbaru, Tema: Menyucikan Diri dan Membangun Insan Bertauhid Melalui Ibadah Kurban

24 Juni 2023, 18:00 WIB
Materi khutbah hari raya Idul Adha tahun 2023 M /Unsplash/Levi Meir Clancy

SEPUTARLAMPUNG.COM – Simak materi khutbah hari raya Idul Adha tahun 2023 M atau 1444 H singkat dan terbaru dengan tema ibadah kurban membangun insan bertauhid dan beribu pahala.

Hari raya Idul Adha merupakan salah satu hari raya selain Idul Fitri yang selalu dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Di Indonesia, Karena pelaksanaannya tepat dengan ibadah haji, hari raya Idul Adha juga sering disebut sebagai lebaran haji atau sering juga disebut hari raya kurban, karena identik dengan penyembelihan hewan kurban.

Baca Juga: Begini Cara Daftar KIP Kuliah 2023 Jalur Mandiri PTN dan PTS, Lengkap Syarat dan Link Pendaftaran

Ibadah Kurban merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat menyucikan diri dan membantu dalam pembentukan insan bertauhid.

Melalui ibadah ini, kita diberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan menyembelih hewan yang halal sebagai bentuk pengorbanan dan taqwa.

Dalam proses ibadah Kurban, kita diajarkan untuk rela melepaskan apa yang kita cintai demi mendekatkan diri kepada-Nya.

Hal ini melibatkan pengorbanan materi, emosi, dan waktu yang dapat membantu membentuk sikap ikhlas dan ridha dalam hati kita.

Baca Juga: 10 Besar SMP Terbaik Kabupaten Karawang Versi Kemdikbud, Yuk Cek Sekolah Incaranmu di Sini!

Dalam ibadah Kurban, kita juga diajarkan tentang arti sebenarnya dari kebersamaan, berbagi, dan membantu sesama.

Dengan membagikan daging Kurban kepada mereka yang membutuhkan, kita tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan mereka, tetapi juga membantu mempererat tali persaudaraan dan membangun kepedulian sosial.

Ibadah Kurban mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada kepentingan diri sendiri, melainkan melihat kebutuhan orang lain di sekitar kita.

Lebih dari itu, ibadah Kurban juga mengingatkan kita akan kesederhanaan dan kemurahan hati. Dalam proses pelaksanaan ibadah ini, kita diajarkan untuk tidak berlebihan dalam berfoya-foya atau berpameran kekayaan. Sebaliknya, kita diajarkan untuk merenungkan pentingnya bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan dan menghargai anugerah hidup yang kita miliki.

Melalui ibadah Kurban, kita dapat membina hubungan yang lebih erat dengan Allah, mengokohkan keyakinan kita dalam iman, serta memperkuat nilai-nilai ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kesadaran yang tinggi tentang tujuan ibadah Kurban, kita dapat menyucikan diri, memperkuat ikatan dengan Allah, dan membentuk insan bertauhid yang penuh keikhlasan, rasa empati, dan kesadaran sosial.

Baca Juga: Pengumuman PPDB Kalbar 2023 SMA-SMK Jalur Afirmasi Diumumkan Hari Ini, Cek Hasil Seleksinya Sekarang

Bagi Anda yang saat ini belum menyiapkan materi khutbah hari Raya Idul Adha 2023, materi khutbah kali ini bisa dijadikan referensi.

Materi khutbah Idul Adha kali ini dibuat secara singkat dengan tujuan memudahkan pemahaman bagi jamaah yang mendengarkannya.

Dilansir seputarlampung.com dari laman Suara Muhammadiyah, berikut khutbah Idul Adha 2023 singkat dan terbaru dengan tema ibadah kurban membangun insan bertauhid dan beribu pahala:
 
السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته
 
ان الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعوذ بالله من شرور انفسنا و من سيئات اعمالنا من يهده الله فلا مضل له و من يضلله فلا هادي له
 
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له و اشهد ان محمدا عبده و رسوله
 
الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
 
ياايها الناس اوصيكم و اياي بتقوى الله فقد فاز المتقون – قال تعالى- ياايها الذين ءامنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا و انتم مسلمون – ياايها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة و خلق منها زوجها و بث منهما رجالا كثيرا و نساء واتقوا الله الذي تساءلون به والارحام ان الله كان عليكم رقيبا – ياايها الذين ءامنوا اتقوا الله و قولوا قولا سديدا – يصلح لكم اعمالكم و يغفرلكم ذنوبكم ومن يطع الله و رسوله فقد فاز فوزا عظيما
 
Jamaah shalat ied rahimakumullah
 
Marilah kita bersama sama senantiasa menyadari, bahwa Allah telah banyak melimpahkan rahmat-Nya kepada kita, banyak teramat banyak, sehingga kita takkan mampu menghitungnya, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran :
 
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
 
Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang ( QS An-Nahl : 18 )

Baca Juga: Ini Pengumuman PPDB SMP Kudus 2023 Jalur Zonasi-Afirmasi, Cek Hasil Seleksi dan Nama Siswa yang Lolos
 
Dari firman Allah di atas jelaslah bahwa Allah telah memberikan nikmat-Nya kepada kita yang teramat banyak, yang tak mungkin kita mampu menghitungnya.
Karena sesungguhnya apa yang kita nikmati, kita rasakan dan dapatkan dalam hidup ini semuanya adalah rahmat Allah.
 
Sekalipun demikian ternyata kebanyakan di antara manusia termasuk orang yang tidak mau bersyukur. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah ;
 
إِنَّ اللهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَشْكُرُونَ
 
Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur ( QS Al-Baqarah : 243 ).
 
Padahal bagi yang bersyukur, Allah berjanji akan melipat gandakan kenikmatan yang disyukurinya Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Ibrahim ayat 7 ;
 
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
 
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azabKu amat pedih (QS Ibrahim : 7)
 
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa mensyukuri nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita. Terlebih dalam kesempatan hari ini, kita umat islam merayakan idul adha.
 
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi junjungan kita Muhammad saw. Yang telah memberikan suri tauladan utama untuk selalu kita tiru agar kita bisa menjadi manusia yang selamat dunia akhirat.
 
الله أكبر الله أكبر لااله الا الله والله أكبر الله اكبرولله الحمد
 
Hadirin yang berbahagia.

Baca Juga: Pengumuman PPDB SMP Lampung Utara 2023, Hasil Seleksi Diumumkan 24 Juni 2023 di Link Ini
 
Saat ini Jama’ah haji dari seluruh penjuru dunia sedang menyelesaikan manasik haji di tanah suci. Setelah menyelesaikan wukuf di Arafah, mereka menuju ke Mina untuk mabid dan melempar jumrah.
 
Semoga haji mereka mabrur dan kembali ke daerah dan keluarganya masing-masing dengan selamat. kepulangannya ke tanah air membawa bangsa ini semakin religius.
 
Bagi yang tidak menjalankan ibadah haji, maka Ibadah utama pada hari ‘Idul Adha ini adalah menyembelih binatang kurban.
 
Rasulullah menekankan kepada umatnya yang mampu untuk menyembelih binatang kurban dengan sabdanya:
 
من كان له سعة ولم يضح فلا يقربن مصلا نا
 
Barang siapa mempunyai kemampuan berkurban, tetapi tidak melakukannya, maka janganlah mendekat tempat shalatku” (HR Ahmad ibn Majah dari Abi Hurairah)
 
Syariah Kurban tidak bisa dilepaskan dari peristiwa pada zaman nabi Ibrahim dan Ismail. Perintah Kurban yang diterima nabi Ibrahim ‘alaihisalam diterangkan di dalam surat Ash-shooffaat ayat 102
 
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
 
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”.
 
Nabi Ibrahim Ibrahim AS adalah nabi yang mendapat sebutan abul anbiya ( bapaknya para nabi).
 
Dalam Idul adha ini kita meneladani pengalaman dan pengalaman keluarga Ibrahim yang penuh dengan cobaan, pengorbanan, ketabahan dan keikhlasan. Ibrahim amat merindukan hadirnya anak sebagai keturunan.
 
Dan setelah anak itu diberikan oleh Allah, diujilah Ibrahim, akankah kecintaan kepada Allah terkalahkan oleh cintanya kepada anak yang lama ia nantikan itu?. Ternyata tidak. Ibrahim lulus dari ujian Allah yang berat.
 
Dalam ayat tadi digambarkan bagaimana Ibrahim melakukan komunikasi yang amat baik dengan anaknya ( Ismail ). Menunjukkan betapa Ibrahim memiliki keluarga dengan hubungan yang terjaga dengan baik , antara orang tua dan anak tidak ada kendala komunikasi sebagai proses pendidikan anaknya.
 
Dan yang menakjubkan adalah jawaban Ismail yang menunjukkan gambaran seorang anak yang selalu terdidik dalam keimanan kepada Allah dengan begitu baiknya.
 
Mudah-mudah kita mampu meneladani keluarga Ibrahim. Sebagai orang tua menjadi orang tua yang baik. Yang senantiasa pendidikan keimanan kepada anak anak kita, sehingga menjadi anak yang beraqidah islam dengan kokoh.
 
Tidak akan kita biarkan anak – anak kita tercemari oleh ajaran-ajaran yang menjauhkan kita dari hidayah Allah. Kita akan didik anak-anak kita menjadi anak yang sholeh, anak yang pintar dan berbudi pekerti luhur serta menjadi generasi penerus yang mampu membawa kemajuan umat dan bangsa kita tercinta.
 
الله أكبر الله أكبر لااله الا الله والله أكبر الله اكبرولله الحمد
 
Jamaah shalat ied yang berbahagia
 
Kita prihatin, sebagian dari saudara kita masih berada dalam kemiskinan. Kesejahteraan yang menjadi salah satu cita cita berdirinya bangsa ini belum bisa mereka dapatkan.
 
Yang lebih memprihatinkan adalah runtuhnya moral sebagian warga bangsa ini. Di Tengah penderitaan rakyat miskin, triliunan uang Negara dikorupsi oleh para pejabat yang seharusnya membangun kesejahteraan negri ini.
 
Korupsi telah terjadi di semua lini. Bahkan korupsi dilakukan bersamaan, atau orang sering menyebut korupsi berjamaah. Disamping itu, semakin meningkatnya kasus kriminalitas, pornografi, narkoba dan bentuk kemaksiatan lain.
 
Bahkan penyalahgunaan Narkoba telah sampai pada kondisi darurat, dan benar benar mengancam masa depan bangsa.
 
Untuk menyelesaikan problem bangsa yang pelik ini tentunya bukan pekerjaan yang mudah. Sudah barang tentu kita membutuhkan anak bangsa yang rela mengorbankan waktu dan tenaganya untuk kemajuan bangsa. Kita butuh generasi yang unggul dan hebat, generasi yang mencintai Allah dan tunduk terhadap aturan-Nya, karena hanya dengan kembali kepada aturan hidup Allah, segala problem yang kita hadapi tersebut dapat terurai dengan baik.
 
Dan contoh itu bisa kita temui pada pribadi nabi Ibrahim dan ismail putranya. Inilah saatnya kita meneladani dengan benar pribadi mulia itu. Salah satunya dengan mengahayati syariat berkurban.
 
الله أكبر الله أكبر لااله الا الله والله أكبر الله اكبرولله الحمد
 
Jamaah shalat ied yang berbahagia
 
Ibadah Kurban yang kita lakukan memiliki dua dimensi ;
 
pertama adalah ibadah yang bersifat vertikal, semata-mata berbakti kepada Allah dan hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT. Bahwa hanya ikhlas karena Allah kurban itu dilakukan.
 
Kurban juga sebagai perwujudan tauhid, mencintai Allah diatas cinta kepada yang lain, melebihi cintanya kepada keluarga dan harta benda yang ia miliki.
 
Melebihi cintanya kepada jabatan dan seluruh fasilitas yang didapatkan selama ini. Dan keikhlasan berkurban karena kecintaan kepada Allah itulah yang menentukan kurban kita diterima atau tidak, Sebagaimana dijelaskan dalam dalam firman-Nya Q.S al-Hajj: 37
 
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
 
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukan untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”.
 
Kedua adalah ibadah yang bersifat horizontal, yakni menyantuni para dhu'afa melalui pembagian daging kurban tanpa membeda-bedakan agama, suku dan golongan.
 
Kurban merupakan wujud nyata dari upaya orang yang mampu untuk membantu kesejahteraan sesama.
 
Bahwa seseorang tidak boleh hanya memikirkan dirinya sendiri. Tetapi dalam hidup ini ada peran kehidupan yang kita lakukan untuk orang dan untuk menolong orang. Semangat rela berkurban seperti inilah yang seharusnya selalu ada disetiap anak negeri ini, terlebih pada diri para pemimpin bangsa.
 
Apabila para pemimpin telah memiliki jiwa rela berkurban untuk kepentingan rakyat yang dipimpinnya, niscaya ia tidak akan berlaku korup, menggasak uang negara untuk kepentingan dirinya.
 
Ketika Orang yang mampu dan memiliki harta berlebih telah memiliki semangat berkurban, semangat menolong penderitaan saudaranya, maka kesejahteraan sesama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidupnya.
 
Ia sadar bahwa menolong sesama adalah wujud ibadah yang sangat tinggi nilainya dimata Allah. Menolong sesama sebagai perwujudan amal sholeh dari iman yang telah tertanam dengan kokoh. Allah berfirman dalam ayat yang panjang Q.S. al-Baqarah: 177 menggambarkan sikap taqwa seorang hamba.
 
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
 
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
 
Oleh karena itu marilah semangat berkurban ini senantiasa menjadi sikap hidup kita. Bahwa menjaga iman dengan menegakkan tauhid harus juga diikuti dengan kepedulian kita terhadap penderitaan sesama.
 
الله أكبر الله أكبر لااله الا الله والله أكبر الله اكبرولله الحمد
 
jamaah sholat ied yang berbahagia
 
Upaya kita meneladani Nabi Ibrahim juga bisa kita lakukan dengan mengkaji salah satu doa beliau yang tertera didalam surat Asy-syu’ara ayat 83 – 85 ;
 
رَبِّ هَبْ لِي حُكْماً وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ. وَاجْعَل لِّي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ. وَاجْعَلْنِي مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ.
 
‘Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh keni’matan’
 
Dalam ayat diatas Nabi Ibrahim memohon agar diberi Hikmah. diberikan kebijaksanaan. Menurut Ibnu Abbas yang dimaksud adalah diberi Ilmu pengetahuan. Tentunya agar dengan ilmu pengetahuan itu kita bisa bertindak bijaksana. menjadi orang “pinter” dan sekaligus “pener”. orang yang seperti inilah yang sangat dinantikan dalam membawa umat dan bangsa yang berkemajuan.
 
Nabi Ibrahim juga memohon agar dijadikan buah tutur yang baik bagi generasi sesudahnya. Menjadi buah tutur kebajikan tentunya bisa terwujud manakala dalam kehidupan ini kita meninggalkan rekam jejak yang baik. meninggal amal sholeh yang bermanfaat untuk orang banyak.
 
maka dialah yang akan dikenang. Seperti kata pepatah manusia mati meninggalkan nama. Bangsa ini memiliki orang orang besar yang karya dan pengorbanannya telah dirasakan manfaatnya oleh umat dan bangsa ini.
 
oleh karena itu marilah kita senantiasa berjuang agar dalam hidup kita selalu melakukan kebaikan, memberikan manfaat kepada lingkungan kita, kepada siapapun yang bergaul dengan kita. Hidup kita kita hanya sekali, harus menjadi hidup yang berarti.
 
Bukan hanya bagi kita sendiri, tapi juga untuk orang lain, untuk umat dan Bangsa disinilah pengorbanan itu selalu dibutuhkan.
 
Akhirnya marilah kita memohon kepada Allah semoga kita senantiasa diberi hidayah, sehingga di dalam menghadapi hidup yang semakin sulit ini kita tetap menjalani dengan benar.
 
اللهم صل على محمد و على أله وأصحابه أجمعين ياأرحم الرحمين.
 
اللهم اغفرللمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات, اللهم أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وارناالباطل باطلا وارزقنااجتنابه,
 
ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا, ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت
...

 

Editor: Dzikri Abdi Setia

Tags

Terkini

Terpopuler